BNNK Sleman Rahab 119 Orang Penyalahguna Narkoba Selama 2023

Mayoritas kasus penyalahgunaan narkoba di Sleman dilakukan oleh mahasiswa dari luar daerah.

BNNK Sleman Rahab 119 Orang Penyalahguna Narkoba Selama 2023
Kepala BNNK Sleman Siti Alfiah bersama jajarannya menyampaikan keterangan pers, Jumat (15/12/2023). (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Penyalahgunaan narkoba di wilayah Sleman tergolong cukup tinggi. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman bahkan mencatat selama kurun waktu 2023, ada 119 orang yang direhabilitasi di Klinik Pratama Sembada Bersinar. Dari jumlah tersebut, 40 persennya atau sekitar 24 pasien merupakan kalangan mahasiswa.

"Sepanjang Januari hingga Desember 2023, BNNK Sleman melalui Klinik Pratama Sembada Bersinar telah melakukan rehabilitasi terhadap 119 klien korban penyalahguna narkoba," kata Siti Alfiah, Kepala BNNK Sleman, Jumat (15/12/2023).

Menurutnya, dari jumlah tersebut 60 klien rawat jalan dan 40 persennya atau sekitar 24 orang pasien dari kalangan mahasiswa.

Siti Alfiah mengungkapkan, pihaknya melaksanakan rehabilitasi terhadap mahasiswa berdasarkan hasil pengungkapan, jarang yang secara sukarela datang.

ARTIKEL LAINNYA: Bupati Berupaya Mempertahankan Predikat Sleman Gudang Beras DIY

"Mayoritas kasus penyalahgunaan narkoba di Sleman dilakukan oleh mahasiswa dari luar daerah. Kasusnya pun berhasil diungkap dari hasil kerja sama dengan Jajaran Polresta Sleman dan Polda DIY," jelas Siti Alfiah.

Selain Klinik Pratama Sembada Bersinar, BNNK Sleman juga bekerja sama dengan lembaga rehabilitasi yang dikelola pemerintah maupun komponen masyarakat.

Tercatat, sepanjang tahun 2023 terdapat 130 orang yang mengakses layanan rehabilitasi dari kerja sama ini.

Rinciannya, 1 laki-laki rawat jalan di RSUD Sleman, 90 laki-laki rawat inap di Lapas Kelas II A Yogyakarta, 15 laki-laki dan 2 perempuan rawat inap di Ponpes Bidayatussalikhin dan 21 laki-laki serta 1 perempuan rawat inap di PABM Nawacita.

ARTIKEL LAINNYA: Stunting Tidak Identik dengan Kemiskinan

Upaya penanggulangan narkoba terus digalakkan BNNK Sleman. “Satu di antaranya bekerja sama dengan masyarakat. Yakni membentuk tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kalurahan Maguwoharjo Depok dan Sariharjo Ngaglik," kata Siti Alfiah.

Tim tersebut, lanjutnya, memberikan layanan rehabilitasi melalui psiko-edukasi, dukungan kelompok sebaya dan sosialisasi dampak penyalahgunaan narkotika. Upayanya diwujudkan dengan membentuk kelompok atau grup terapi di lingkungan masyarakat.

"Upaya pendampingan klien pasca-rehabilitasi juga kami lakukan. BNNK Sleman telah melakukan program pasca-rehabilitasi dengan pendampingan dari tim agen pemulihan. Tim mendampingi dan memantau penyalahguna narkoba yang telah selesai menjalani program rehabilitasi atau yang telah selesai mengikuti layanan pendampingan pemulihan," ujarnya.

Dyah Aridha Wardiani selaku Konselor Adiksi Klinik Pratama Sembada Bersinar menambahkan, penyalahguna narkoba yang menjalani rehabilitasi rawat jalan di kliniknya hampir 40 persen adalah mahasiswa.

ARTIKEL LAINNYA: 50 Kelompok Kebudayaan Terima Hibah Gamelan dan Alat Musik

Mereka mayoritas menggunakan narkoba jenis sabu, pil, tembakau sintetis dan ganja. Setelah direhab, mereka rata-rata tidak kembali kambuh.

"Sepanjang tahun 2023 kami belum menerima klien yang sama. Artinya klien yang sejauh ini rawat jalan belum ada lagi dirujuk ke kita," kata Dyah.

Katim Pemberantasan BNNK Sleman, Yudha Trisetiadi,  mengungkapkan mayoritas narkotika yang disalahgunakan oleh kalangan mahasiswa berupa pil, sabu, ganja dan tembakau sintetis.

Para mahasiswa itu rata-rata sudah memiliki pekerjaan sampingan sebagai wiraswasta.

Yudha menambahkan, kebanyakan mahasiswa di Sleman yang terjerat narkoba biasanya hanya menjadi pemakai atau penyalahguna. Mayoritas kasusnya pun terungkap di luar Sleman. (*)