Berbusana Jawa Ada Pakemnya, para Ketua RT Ikuti Pawiyatan Pamedhar Sabda

Meskipun masyarakat sudah terbiasa mengenakan busana Jawa setiap Kamis Pahing di DIY, kadang masih ada beberapa kekeliruan yang kemudian kita betulkan dan kita berikan tata cara berbusana Jawa yang benar sesuai pakem tadi. Misal saja terkait pemilihan dan cara pemakaian kain yang masih keliru antara Gaya Yogyakarta dan Surakarta ataupun gaya lain. Lalu terkait motif dan cara memakai wiru yang belum pas.

Berbusana Jawa Ada Pakemnya, para Ketua RT Ikuti Pawiyatan Pamedhar Sabda
Praktek memakai busana Jawa sesuai pakem  dalam acara Pawiyatan Pamedhar Sabda  di Pendopo Sanggar Grahatama Bangunjiwo Kasihan Bantul Kamis (25/9/2023) malam. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Forum Komunikasi Rukun Tetangga (FKRT) Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul, menggelar acara Pawiyatan Pamedhar Sabda di Pendopo Sanggar Grahatama wejak Minggu  (24/9/2023) dan berakhir Kamis (28/9/2023) malam.

Selama lima hari,sebanyak 146 Ketua RT ini mendapat materi Pamedhar Sabda Pambagyoharjo, Pasrah Calon Manten Kakung , Panampi Calon Manten Kakung serta MC Pambidhaling Layon.

Kegiatan yang didukung pembina Sanggar Grahatama yang juga anggota DPRD Bantul, H Bibit Rustamto SH ini menghadirkan narasumber dari Paguyuban Ngudi Kawruh Yogyakarta  yakni Ki Faizal Noor Singgih, Yulianto Panatacara, Panji CJDW, Hary Pro, Dhimas Yudi, Ardi Radiyanto dan Harjuna.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat tentunya bagi para Ketua RT, sebab kami sewaktu-waktu harus bertemu dengan warga. Misal acara pernikahan baik menyerahkan pengantin kepada pihak besan ataupun menerima pengantin dari besan, takziah dan acara lain. Tentu ini perlu kemampuan memberikan sambutan dengan bahasa Jawa yang baik," kata Ketua FKRT Bangunjiwo Herlis Setiawan di lokasi acara Kamis (28/9/2023) malam.

Maka dengan pelatihan kepada para ketua RT ini akan menambah bekal ilmu dan wawasan. Sebab semua RT di Bangunjiwo  baru dilantik beberapa bulan lalu untuk masa jabatan 2023-2027.

Lurah Bangunjiwa  Pardja ST memberikan apresiasi atas gelaran acara ini. "Sangat besar manfaat ilmunya bagi para RT yang setiap saat bertemu dengan masyarakat," katanya. Dan pemerintah Kalurahan Bangunjiwo pada tahun 2024 akan memberikan support kaitan pelatihan bagi RT, sehingga bisa berkelanjutan programnya tidak hanya sekali saja.

Sementara H Bibit Rustamta mengatakan, jika dirinya tergerak untuk memfasilitasi pelatihan bagi para RT. Selain nguri-uri budaya Jawa dan warisan leluhur, juga ini bagian dukungan agar para Ketua RT mampu meningkatkan kemampuan dirinya dalam hal MC Jawa, sambutan berbahasa Jawa dan juga tata cara berbusana Jawa yang benar.

"Sebab dalam keseharian, para Ketua RT ini selalu bertemu dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang tentunya berbagai bekal kemampuan tadi besar manfaatnya bagi mereka. Sanggar Grahatama sendiri saya dedikasikan bagi masyarakat secara luas untuk menunjang berbagai kegiatan seni dan budaya termasuk pengembanganya," kata politisi Partai Nasdem tersebut. Di sanggar juga dilengkapi dengan satu set seperangkat gamelan yang bisa digunakan masyarakat.

Sementara Faisal mengatakan, dalam pelatihan selama lima hari ini juga diisi dengan praktek mengenakan busana Jawa sesuai pakem. "Karena meskipun masyarakat sudah terbiasa mengenakan busana Jawa setiap Kamis Pahing di DIY, kadang masih ada beberapa kekeliruan yang kemudian kita betulkan dan kita berikan tata cara berbusana Jawa yang benar sesuai pakem tadi," katanya.

Misal saja terkait pemilihan dan cara pemakaian kain yang masih keliru antara Gaya Yogyakarta dan Surakarta ataupun gaya lain. Lalu terkait motif dan cara memakai wiru yang belum pas.

"Maka dengan pelatihan ini diharapkan para peserta jadi paham tata cara yang benar," katanya. (*)