Tukang Becak Ini Baru Bisa Makan Setelah Diberi Nasi Bungkus

Tukang Becak Ini Baru  Bisa Makan Setelah Diberi Nasi Bungkus

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Komunitas Kebumen Berbagi membagikan setidaknya 1.000 nasi bungkus per hari. Penerima bantuan nasi bungkus adalah warga Kebumen yang benar-benar tidak memiliki uang untuk membeli nasi dan lauk pada hari itu. Bantuan nasi bungkus berasal dari sejumlah donatur di Kebumen yang peduli terhadap warga yang terdampak wabah Covid-19.

“Pertama kali kami membagikan nasi bungkus kepada pak tukang becak di stasiun kereta api Kebumen, saya kaget. Jam 2 siang baru bisa makan setelah dapat nasi bungkus,“ kata drh Hita Sari, koordinator Kebumen Berbagi, kepada koranbernas.id, Senin (30/3/2020).

Mereka baru bisa makan menjelang sore karena benar-benar tidak punya uang. Tidak ada penumpang kereta api yang menggunakan jasa mereka.

Momen yang dibagikan melalui akun facebook, menurut Hita Sari, tak bermaksud riya, namun untuk mengajak orang lain peduli dengan kondisi mereka yang kesulitan ekonominya di tengah wabah Covid-19. Dari hari ke hari jumlah donatur yang menyumbang uang, bahan pangan mentah, nasi bungkus, terus bertambah. “Sampai sekarang nilainya Rp 53 juta lebih,“ kata Hita Sari.

“Ada pedagang tempe memberi bantuan tempe, masih mondol, bukan barang yang tidak laku,“ lanjut Hita Sari.

Menurut Hita Sari, ini menunjukkan donatur di Kebumen Berbagi tidak mesti mereka yang kecukupan ekonominya. Memang cukup banyak donatur dari kalangan yang ekonominya relatif cukup.

Warga yang mengambil nasi bungkus di sekretariat Kebumen Berbagi di Jalan Piere Tendean Kebumen awalnya sedikit. Tapi dari waktu ke waktu, bertambah sampai kewalahan untuk menyiapkan nasi bungkus. Karena itu, sejak Senin (30/3/2020), warga yang berhak mengambil nasi bungkus dibatasi mereka yang hari itu tidak punya beras dan benar-benar tidak punya uang untuk membeli nasi keluarganya.

Relawan Kebumen Berbagi juga melakukan hantaran ke tempat warga yang membutuhkan bantuan nasi bungkus. Seperti tukang becak, pencari rumput, atau warga lain yang membutuhkan nasi untuk kebutuhan sehari.

Kebumen Berbagi juga pernah memberi bantuan nasi bungkus untuk relawan BPBD Kebumen dan 30 orang dari keluarga Orang Dalam Pemantauan (ODP). Mereka adalah keluarga karyawan Pasien pertama Covid-19 warga Kebumen yang meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jogja. Keluarga yang disarankan karantina mandiri waktu itu belum menerima bantuan pangan dari Baznas Kebumen. (eru)