Festival Mobil VW Skala Besar Bakal Digelar di GIK UGM
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA — Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2025 siap digelar dengan skala yang lebih besar dan pengalaman yang lebih kaya. Festival otomotif dan gaya hidup terbesar di Asia Tenggara ini akan berlangsung pada 10–13 Juli 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM), yang kini dikenal sebagai Super Creative Hub terbesar di Asia Tenggara.
Mengusung tema “Blast From The Past”, JVWF 2025 akan menampilkan pesona mobil-mobil klasik Volkswagen yang tetap abadi sepanjang zaman, sembari memperkenalkan inovasi kendaraan listrik terbaru dari pabrikan asal Jerman tersebut.
'Momentum tahun ini sekaligus menjadi perayaan 75 tahun kehadiran VW Bus secara global, yang akan ditandai dengan tampilan seluruh lini Kombi dari generasi pertama hingga model elektrik teranyar ID.Buzz," ujar Head Manager JVWF 2025, Andi Santoso saat konferensi pers pada Jumat (20/6/2025).
”Mobil listrik ikonik itu bakal tampil untuk pertama kalinya di Yogyakarta melalui kolaborasi antara penyelenggara dan ATPM VW Indonesia, Garuda Mataram Motor,” lanjutnya.
Sejak pertama kali digelar pada 2013, JVWF telah menjadi ajang temu komunitas, pameran, dan pertunjukan budaya otomotif yang menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara. JVWF 2025 dipastikan hadir dengan konsep yang berbeda, menyatukan elemen edukasi, teknologi, dan kreativitas lintas generasi.
Andi menyebut bahwa pemilihan lokasi baru di GIK UGM merupakan langkah strategis untuk menyajikan pengalaman yang lebih segar dan progresif.
“GIK UGM adalah ruang kreatif yang dinamis. Kami ingin JVWF tidak hanya menjadi ruang nostalgia, tapi juga wahana edukasi dan inovasi yang bisa menjangkau kalangan muda dan akademisi,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama dengan UGM merupakan bentuk sinergi yang langka antara komunitas otomotif dan institusi pendidikan.
Manajer Event JVWF 2025, Didit Adi Ribowo, menambahkan bahwa festival kali ini tidak hanya akan menjadi pameran mobil, tetapi juga festival komprehensif yang menampilkan edukasi, seni, ekonomi kreatif, dan hiburan berskala nasional.
“VW tidak hanya soal mobil klasik. Mereka juga sudah masuk ke era teknologi canggih dengan intelligent design berbasis baterai,” katanya.
Pra-acara JVWF akan berlangsung selama dua hari, 10–11 Juli, dengan agenda talkshow, diskusi edukatif, dan cuplikan eksklusif dari acara utama. Fase ini akan menjadi ajang penguatan kolaborasi strategis antara JVWF dan Universitas Gadjah Mada, serta mengenalkan lebih jauh dunia otomotif kepada mahasiswa dan pelajar.
Sedangkan puncak acara pada 12–13 Juli akan menghadirkan pameran spektakuler yang menyatukan zona interaktif, mobil langka, dan pertunjukan musik dari artis papan atas Indonesia.
Salah satu program unggulan tahun ini adalah Zoom Event di Legacy Hall yang akan menampilkan 12 mobil langka hasil kurasi ketat, terdiri dari VW dan Porsche klasik yang jarang ditemukan di Indonesia.
Selain itu, Porsche World akan menjadi daya tarik tersendiri dengan kehadiran koleksi mobil performa tinggi hasil kerja sama dengan dealer Porsche Indonesia.
JVWF 2025 juga membuka ruang partisipasi bagi komunitas dua roda melalui program Scooter Art Space yang menggandeng komunitas Vespa di Yogyakarta. Tidak hanya itu, akan hadir pula Virtual Racing Zone dengan simulasi balap digital imersif serta Diecast Universe sebagai surganya para kolektor miniatur mobil.
Ketua Umum Volkswagen Club Aircooled Yogyakarta (V-CAY), Didik menyatakan, JVWF adalah hasil perjalanan panjang komunitas yang konsisten menjaga eksistensi budaya otomotif VW di Indonesia.
“Kami berharap JVWF tetap menjadi barometer event otomotif nasional, khususnya bagi pecinta VW dan mobil klasik,” ujar Didik, yang menyebut V-CAY telah berusia 41 tahun dan merupakan klub VW tertua ketiga di Indonesia.
Dengan lokasi baru, konsep yang lebih luas, dan kolaborasi yang lebih kuat, JVWF 2025 diharapkan tidak hanya menjadi festival otomotif, tetapi juga ruang temu lintas generasi, ruang belajar, dan ruang ekspresi kreatif yang mengangkat harmoni masa lalu dan masa depan otomotif Indonesia. (*)