Shafiyah Expo Jadi Alternatif Wisata Religi dan Belanja Keluarga Saat Libur Sekolah
Acara ini merupakan kombinasi unik antara kajian islami, pameran produk UMKM, hiburan keluarga hingga program cari jodoh nasional.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Momentum libur panjang sekolah seringkali dimanfaatkan keluarga untuk berwisata, namun tahun ini warga Yogyakarta dan sekitarnya mendapatkan alternatif berbeda dengan adanya gelaran Shafiyah Journey 2025 di JEC mulai Jumat (27/6/2025).
Acara ini merupakan kombinasi unik antara kajian islami, pameran produk UMKM, hiburan keluarga, hingga program cari jodoh nasional, menjadikannya sebagai destinasi wisata religi yang tak biasa.
Diselenggarakan tiga hari, acara tersebut menargetkan lebih dari 6.000 pengunjung dan diikuti lebih dari 108 tenant dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Surabaya.
"Tenant yang ikut serta berasal dari berbagai sektor, termasuk kuliner halal, fashion muslim, buku, serta produk multi-kategori lainnya," kata Betta Farrah, Ketua Penyelenggara Shafiyah Journey 2025, di sela pembukaan acara.
Gelaran terbesar
Beta menyebutkan, Shafiyah Journey 2025 merupakan gelaran terbesar yang pernah mereka laksanakan. Sebelumnya, kegiatan serupa pernah diselenggarakan dalam skala lebih kecil dan terbatas.
“Tahun ini adalah momen perdana kami menghadirkan acara dengan skala besar. Dulu hanya sekitar 30 tenant, sekarang lebih dari tiga kali lipat. Dan kami menambahkan elemen kajian sebagai bagian penting dari acara,” jelas Betta.
Menurut dia, pemilihan waktu pelaksanaan saat liburan sekolah bukanlah kebetulan. Ini karena mereka mengambil momentum liburan agar bisa menyasar keluarga. "Harapannya mereka bisa ikut kajian, berbelanja produk UMKM, dan menikmati liburan dengan suasana yang berkah,” ujarnya.
Dia menambahkan acara ini bukan hanya bertujuan meraih penjualan, tapi yang utama adalah memperkenalkan produk lokal agar dikenal luas sebagai investasi masa depan UMKM.
Tiga hari
Salah satu nilai tambah yang membuat Shafiyah Journey 2025 berbeda adalah adanya kajian keagamaan selama tiga hari penuh, yang diikuti oleh peserta dari jaringan Shafiyah Journey, komunitas muslimah yang telah menyelenggarakan tujuh seri pengajian sebelumnya.
“Ini bukan sekadar expo. Kami ingin menjadikan acara ini sebagai ruang silaturahmi, edukasi spiritual, sekaligus pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Shafiyah Journey 1.0: Mahabbah, sebuah event untuk keluarga muslim yang diisi pemateri nasional di antaranya Ustad Muhammad Abduh Tuasikal, Ustad Khalid Basalamah, Ustad Ammi Nur Baits, Ustad Abdurrahman Zahier, Ustad Abu Salma Muhammad, Ustad Erlan Iskandar dan Ustad Yogi Kusprayogi, serta dipandu oleh Kevin Kautsar dan Steny Agustaf.
Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti kajian ulama, bazar, lomba mewarnai, kelas memasak cokelat, dan acara cari jodoh nasional.
Pemberdayaan
Ustad Muhammad Abduh Tuasikal selaku Pembina Majelis Taklim Shafiyah Shaliha, menegaskan kegiatan ini ditujukan untuk menghidupkan kembali semangat pemberdayaan dan kolaborasi di tengah masyarakat.
“Dengan lebih dari 6.000 pengunjung yang kami targetkan, expo ini diharapkan bisa menjadi titik temu antara pelaku UMKM, konsumen, dan komunitas dakwah,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Yuna Pancawati mengungkapkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat, terlebih di DIY yang memiliki lebih dari 98 persen unit usaha berbasis UMKM dan menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja.
“Kalau kita ingin ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, maka UMKM harus jadi prioritas pembangunan,” ujarnya.
Ruang promosi
Shafiyah Journey 2025 didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan UKM DIY. Kolaborasi ini memastikan bahwa pelaku usaha kecil, khususnya dari kalangan muslim dan muslimah, mendapatkan ruang promosi dan edukasi yang memadai.
Dengan integrasi antara dakwah, UMKM, hiburan keluarga, dan ruang jodoh islami, Shafiyah Journey 2025 sukses menjadi pilihan wisata alternatif yang penuh makna di musim liburan sekolah.
"Lebih dari sekadar liburan, acara ini membuka peluang silaturahmi, peningkatan spiritual, dan pemberdayaan ekonomi umat dalam satu tempat," katanya. (*)