Pendidikan Kesetaraan Pilihan Utama, 62 Siswa PKBM Mandiri Bantul Lulus
Pendidikan kesetaraan bukan lagi dianggap alternatif pilihan atau dipandang sebelah mata, namun sudah menjadi sebuah pilihan utama.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) "Mandiri" Bantul menggelar acara Pelepasan Purna Siswa di Hotel Ros In, Sabtu (21/6/2025). Acara itu dihadiri jajaran Dinas Dikpora Bantul, wali siswa dan tamu undangan.
Pengelola PKBM Mandiri Yuli Sutanta A Md menjelaskan pada Tahun Pelajaran 2024/2025 ini 62 murid (siswa) lulus. Rinciannya paket A (setara SD) sebanyak 5 anak, paket B (setara SMP) 25 anak dan paket C 32 anak terbagi IPA dan IPS masing-masing 16 anak.
"Alhamdulillah siswa di PKBM "Mandiri" lulus 100 persen berdasarkan hasil rapat para tutor dan pengelola serta memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) semuanya," kata Yuli.
KKM adalah standar pencapaian minimal yang harus dicapai oleh siswa dalam suatu mata pelajaran atau kompetensi dasar tertentu agar dianggap tuntas atau lulus. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan dan menjadi acuan menilai pencapaian belajar siswa. "Dan selama setahun ini juga alhamdulillah beberapa prestasi diraih murid kami," lanjut Yuli.
Foto bersama lulusan PKBM Mandiri dengan tutor. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Di antaranya juara internasional lomba catur atas nama Raja Ferdinan Abraham .dari kejar paket B dan olimpiade matematika dan sains atas nama Alisa dari kejar paket B.
Yuli menyatakan, PKBM yang beralamat di Jalan Samas Km 21 Karen Kalurahan Tirtomulyo Kapanewon Kretek Kabupaten Bantul tersebut, saat ini juga telah membuka penerimaan siswa baru sejak pertengahan Mei sampai 30 Juni mendatang.
Untuk kejar paket A kuota 2 kelas atau 40 murid, paket B kuota 1 kelas (25 murid) dan paket C 1 kelas (30 murid).
Animo pendaftar ke PKBM terus meningkat. Ini karena pendidikan kesetaraan bukan lagi dianggap alternatif pilihan atau dipandang sebelah mata, namun sudah menjadi sebuah pilihan utama.
Sesi foto bersama usai pelepasan purnasiswa. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
"Jadi mereka yang mendaftar ke PKBM karena memang memilih pendidikan kesetaraan melalui kejar paket. Misal saja untuk jenjang paket A pendaftar sudah ada 21 anak," kata Yuli.
Sebagai pengelola dirinya dan para tutor (pengajar) juga selalu menjaga kualitas pembelajaran. Ditambah pemberdayaan untuk membentuk karakter anak dengan pengenalan budaya Jawa, bahasa Jawa krama, unggah ungguh (tata krama) dan etika.
"Ini juga untuk membentengi anak-anak dari pengaruh budaya luar yang belum tentu sesuai dengan karakter dan jati diri bangsa. Maka kami memberikan nilai-nilai tradisi dan budaya yang merupakan karakter bangsa Indonesia dan juga menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi seluruh murid yang ada di PKBM Mandiri," Kata Yuli. (*)