UOB Painting of the Year 2025 Kembali Digelar
Pendaftaran karya UOB Painting of the Year tahun ini dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kompetisi seni rupa tahunan UOB Painting of the Year 2025 kembali digelar. Tahun ini merupakan gelaran yang ke-15 kalinya dengan hadiah total ratusan juta rupiah.
Sebagai rangkaian dari kegiatan itu, UOB mengadakan diskusi The Artful Balance: Kreatif Menciptakan Karya, Bijak Mengelola Keuangan, Sabtu (21/6/2025) sore, di Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM).
Acara tersebut dihadiri pembicara Donny Dwi Christian selaku Portfolio, Counselor UOB Indonesia, Windi Salomo (Gallerist/Art Director), Agung Hujatnika (Kurator Independen dan Dosen ITB sekaligus Ketua Dewan Juri UOB Painting of the Year 2025) serta Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia, Maya Rizano.
Menariknya, 2024 UOB Painting of the Year Winner yaitu Muhammad Yakin dan 2024 UOB Painting of the Year Finalist, Iqi Qoror, juga datang untuk berbagi pengalaman.
Tiga pilar
Di sela-sela acara, Maya Rizano menyampaikan UOB senantiasa mendukung pertumbuhan bisnis di wilayah Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam). "Demikian juga dengan dukungan kami terhadap masyarakat. Di UOB, kami memiliki tiga pilar untuk kegiatan CSR yaitu anak-anak, pendidikan dan seni," ujarnya.
Pertimbangannya adalah anak-anak merupakan masa depan bangsa. Sedangkan pendidikan adalah fondasi dasar memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sehingga dapat berkontribusi menjadikan Indonesia menjadi salah satu pemain ekonomi dunia. Dan hal ini sejalan dengan Asta Cita yang telah dicanangkan pemerintah.
"Khusus kegiatan CSR kami juga fokus pada seni. Kami percaya bahwa seni memainkan peranan yang sangat penting dalam membangun dialog antar-komunitas dan menciptakan apresiasi terhadap perkembangan budaya. Bangsa yang memiliki seni dan budaya, itulah bangsa yang bermartabat," jelasnya.
Sebagai bank yang berkantor pusat di Singapura dan memiliki jaringan cabang dan kantor di negara-negara Asia Tenggara, lanjut Maya Rizano, UOB juga memberikan perhatian kepada ekonomi kreatif melalui perhelatan UOB Painting of the Year.
Wadah strategis
Disebutkan, UOB Painting of the Year (POY) bukan sekadar ajang kompetisi seni rupa. Inisiatif ini merupakan wadah strategis untuk menemukan, mengembangkan dan merayakan seniman-seniman berbakat dari seluruh penjuru nusantara.
Sejak pertama kali digelar, POY telah menjadi pintu gerbang bagi para seniman baik profesional maupun emerging untuk menapaki peluang yang lebih luas, baik di kancah nasional maupun regional.
Maya menambahkan, kemitraan UOB dengan dunia seni berlangsung cukup lama. Bersama Museum MACAN, UOB melahirkan UOB Children’s Art Space yang mengajarkan seni sedari dini kepada anak-anak yang melibatkan pemenang UOB Painting of the Year.
UOB juga turut mendukung karya seniman di sejumlah pameran seni ternama sebagai wujud dukungan akan keberlanjutan seniman dan dunia seni di Indonesia.
Kolaborasi
Tak hanya itu, para pemenang dan finalis dari UOB Painting of the Year juga menjadi bagian dari UOB Art Alumni Network, sebuah komunitas eksklusif yang dirancang untuk menginspirasi dan terus mendorong pertumbuhan serta kolaborasi antar-seniman.
"Melalui jaringan ini, UOB menyediakan berbagai peluang, termasuk pelatihan, eksibisi serta peluang kerja sama dengan galeri dan komunitas seni di Asia Tenggara," katanya.
Selain itu, untuk memperluas jangkauan dan menggaungkan semangat POY ke lebih banyak kalangan, UOB juga menjalin kemitraan dengan galeri seni, komunitas kreatif dan pelaku budaya, termasuk kolaborasi strategis dengan berbagai acara bertema seni terkemuka lainnya.
Dia mencontohkan di antaranya Art Jakarta, Singapore Exhibition, Art Central Hong Kong. "Kemitraan ini tidak hanya memperkuat ekosistem seni lokal, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung seni rupa Asia," ungkap Maya Rizano.
Edukasi seni
Lebih jauh lagi, melalui UOB Art Alumni Network, para seniman juga diajak memberi kembali kepada masyarakat. Salah satunya melalui program edukasi seni untuk anak-anak.
Hal ini karena seni memiliki peran penting dalam membentuk kreativitas, imajinasi, dan empati sejak usia dini. Anak-anak yang terpapar seni cenderung tumbuh dengan cara berpikir yang lebih terbuka, solutif, dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai contoh, Play by UOB Indonesia di Art Jakarta (Farhan Siki/I Nyoman Sani), melalui edukasi mengenai pentingnya ekosistem laut melalui seni yang dibawakan oleh Irene Febry, winner 2021 UOB Painting of the Year, Silver Award, Emerging Artist Category.
UOB juga terus mendukung para pemenang dan finalis UOB Painting of the Year. "Selain penghargaan, kami juga memberikan program residensi bagi pemenang kompetisi, di mana kami telah bekerja sama dengan institusi seni ternama di Jepang, di Fukuoka Art Museum dan baru-baru ini di Cite Internationale des Arts di Paris, Prancis," kata dia.
Membuka jaringan
Dalam kesempatan itu, Muhammad Yakin sebagai pemenang UOB Painting of the Year 2024 berkesempatan menceritakan pengalamannya saat memperdalam ilmu dan mengharumkan nama Indonesia di dunia seni Eropa.
Dia sepakat, dengan membuka akses ke program residensi internasional dan jaringan seniman di Asia Tenggara, UOB membantu para seniman Indonesia berkembang dan dikenal di kancah seni regional maupun global.
Begitu pula yang dirasakan Iqi Qoror. Sebagai finalis 2024 UOB Painting of the Year dia menyatakan dari ajang kompetisi tersebut banyak memperoleh relasi dan pengalaman yang baru.
Maya Rizano menambahkan, untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni, tahun lalu pihaknya dengan bangga berkolaborasi dengan salah satu gerai makanan ternama dan meluncurkan From Palette to Plate: Elevate your Senses with Art yang terinspirasi dari karya seni para pemenang UOB POY di outlet Remboelan Restaurant.
Membangun koneksi
"Pada akhirnya, seni bukan sekadar apa yang bisa kita lihat. Di balik bentuk dan warna, seni menyimpan makna yang dalam. Seni merefleksikan nilai, pemikiran dan identitas sebuah bangsa. Seni berbicara lewat simbol, gerak dan ekspresi, menjembatani perasaan manusia dan membangun koneksi antargenerasi," ungkapnya.
Seni juga memiliki peran penting membentuk budaya masyarakat yang bermartabat. "UOB percaya bahwa dengan terus mendukung dunia seni, kita turut serta dalam merawat warisan budaya sekaligus menyalakan inspirasi bagi generasi masa depan,” kata Maya Rizano.
Pendaftaran karya untuk kompetisi 15th UOB POY dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025. Warga negara Indonesia dan penduduk tetap dapat mengirimkan satu karya seni secara daring, baik untuk Kategori Seniman Profesional maupun Pendatang Baru, melalui situs UOBandArt.com.
Dewan juri tahun ini terdiri dari para ahli seni berpengalaman dengan latar belakang internasional. Mereka adalah Dr Agung Hujatnika selaku Kurator Independen dan Dosen ITB, sebagai Ketua Juri dan wakil Indonesia dalam kompetisi tingkat regional di Singapura.
Residensi seni
Kemudian, Venus Lau sebagai Direktur Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) Jakarta serta Alia Swastika, seorang Kurator dan Direktur Biennale Jogja Foundation.
Para pemenang kompetisi 15th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada acara penghargaan yang digelar pada 15 Oktober 2025. Pemenang utama dari Kategori Seniman Profesional akan mewakili Indonesia bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam memperebutkan gelar UOB Southeast Asian Painting of the Year serta kesempatan mengikuti residensi seni di luar negeri.
Pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year akan diumumkan 12 November 2025 di Singapura.
Pada diskusi kali ini yang juga disertai sesi tanya jawab, peserta tidak hanya memperoleh ilmu mengenai pentingnya manajemen seni tetapi juga pemahaman mengenai pentingnya tata kelola keuangan.
Sebagaimana tema diskusi kali ini, seorang seniman diharapkan tidak hanya kreatif menciptakan karya seni tetapi memiliki visi ke depan disertai kemampuan tata kelola keuangan yang baik sesuai dengan prinsip standar finansial. (*)