Kabel Wifi di Klaten Menjuntai ke Tanah, Dikeluhkan Warga

Sudah berhari-hari menjuntai ke tanah dan membahayakan warga sekitar.

Kabel Wifi di Klaten Menjuntai ke Tanah, Dikeluhkan Warga
Kabel wifi yang menjuntai ke tanah di pinggir Jalan Empu Sedah Desa Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Kabel wifi yang menjuntai ke tanah karena tidak diurus oleh pemiliknya di pinggir Jalan Empu Sedah Desa Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan dikeluhkan warga.

Mereka meminta agar pemilik maupun provider yang memasang segera menertibkan agar tidak mengganggu warga yang tinggal maupun yang mempunyai usaha di sekitar lokasi.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, kabel wifi tersebut menjuntai ke tanah sudah lama. Ironisnya, pemilik maupun provider yang memasang tidak segera menertibkan. Bahkan sebaliknya terkesan membiarkan begitu saja seolah-olah tidak tahu.

"Ini sangat mengganggu kami yang tinggal di sini maupun yang punya usaha. Padahal di sekitar sini ada kuliner raja bakaran, usaha lainnya dan Perumahan Griya Mulya Nglinggi," kata Sriyanto, warga sekitar, Jumat (27/6/2026).

Banyak tempat

Dia mengaku tidak mengetahui siapa pemilik kabel wifi itu dan provider yang memasang. Sebab, ketika mau memasang pun tidak kulanuwun (minta izin). Tidak hanya terjadi di sepanjang Jalan Empu Sedah Nglinggi, tapi juga terjadi di banyak tempat.

Beberapa waktu lalu, ujarnya, permasalahan serupa juga terjadi di wilayah Desa Ngrundul Kecamatan Kebonarum yang bersebelahan dengan Desa Nglinggi. Waktu itu kabel wifi bukannya dipasang di atas tiang namun menjuntai di pinggir jalan dan pintu masuk pekarangan warga.

Kepala Desa Nglinggi, Sugeng Mulyadi, kepada koranbernas.id mengatakan kabel wifi di pinggir Jalan Empu Sedah sudah berhari-hari menjuntai ke tanah dan membahayakan warga sekitar. Dia meminta pihak terkait segera menertibkan kabel wifi itu agar tidak mengganggu dan membahayakan warga.

Pengamatan di lokasi, kabel wifi yang menjuntai ke tanah di selatan raja bakaran Nglinggi tersebut sudah dipotong namun masih dibiarkan tergeletak di tanah hingga pintu masuk perumahan Griya Mulya Nglinggi. (*)