Dua SD di Lereng Merapi Menerima Bantuan Pendidikan
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai bagian dari komitmennya terhadap masyarakat dan pendidikan, Garrya Bianti Yogyakarta sebuah hotel bintang 5 di Yogya, bersama Palang Merah Singapura, PMI Sleman dan PMI Klaten, menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Salah satunya dengan memberikan bantuan senilai 7.400 USD untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di dua SD yang terletak di lereng Gunung Merapi. Dua sekolah yang menerima manfaat ini adalah SDN Tegalmulyo 1 Klaten dan SDN Cangkringan 1 Sleman pada 19 Juni 2025 lalu.
Bantuan yang diberikan meliputi dua unit waterroam dan instalasi wastafel air bersih. Sementara untuk SDN Cangkringan 1 bantuan yang diberikan meliputi dua unit waterroam, pengecatan dinding sekolah, dan perbaikan langit-langit sekolah di beberapa titik.
"Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan aman, sejalan dengan komitmen Garrya Bianti Yogyakarta terhadap wellbeing dan keberlanjutan sosial," papar Ridwan Heriyadi, General Manager Garrya Bianti Yogyakarta dalam keteranganya di Yogyakarta, Senin (23/6/2025).
Program CSR ini juga menjadi ajang pembelajaran lintas negara. Sebanyak 14 siswa dari berbagai SMP di Singapura secara khusus datang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Selama proses berlangsung, mereka tidak hanya membantu proses kerja di lapangan, tetapi juga belajar langsung mengenai nilai solidaritas, dampak sosial, serta pentingnya akses air bersih dan lingkungan belajar yang layak bagi komunitas lokal. Sepuluh karyawan Garrya Bianti Yogyakarta pun turut serta dalam proses pengecatan di SDN Cangkringan 1, menjadikan kegiatan ini sebagai momen reflektif dan menyentuh yang mempererat ikatan antara tim internal dan komunitas.
“Bagi para karyawan, program ini menjadi bentuk nyata dari nilai yang dipegang perusahaan. Bahwa bekerja di industry hospitality bukan hanya melayani tamu, tetapi juga berkontribusi terhadap kehidupan banyak orang di luar properti hotel,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Banyan Group, Garrya Bianti Yogyakarta tidak hanya menghadirkan pengalaman menginap yang berkelas, namun juga membangun hubungan yang bermakna bagi masyarakat. Inisiatif CSR ini sekaligus menegaskan bahwa Garrya Bianti Yogyakarta tidak hanya hadir sebagai hotel bintang 5 di Yogya, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mengedepankan nilai kemanusiaan, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.
Banyan Group ("Banyan Tree Holdings Limited" atau "Grup" - SGX: B58) adalah perusahaan perhotelan global yang independen dan memiliki tujuan. Grup ini membanggakan diri dengan semangat kepeloporannya, pengalaman yang dipandu oleh desain, dan komitmen terhadap pengelolaan yang bertanggung jawab.
Portofolionya yang luas mencakup 70 hotel dan resor, lebih dari 60 spa dan galeri, serta 14 hunian bermerek di lebih dari 20 negara. Terdiri dari 12 merek global, termasuk merek unggulan Banyan Tree, masing-masing berbeda namun disatukan dalam program keanggotaan experiential with Banyan. Etos pendiri "Merangkul Lingkungan, Memberdayakan Masyarakat" diwujudkan melalui Banyan Global Foundation dan Banyan Management Academy. Banyan Group berkomitmen untuk tetap menjadi pendukung utama wisata berkelanjutan, dengan fokus pada pariwisata regeneratif dan program-program inovatif yang meningkatkan pengalaman semua.
Terinspirasi oleh keanggunan bunga musim dingin, Hotel Garrya adalah tempat perlindungan modern dan minimalis yang terletak di destinasi yang sedang berkembang bagi para pelancong yang mencari ruang untuk mengisi ulang energi. Garrya menawarkan keindahan dalam kesederhanaan, dengan ruang-ruang tenang yang dirancang untuk kehidupan yang disederhanakan, di mana tubuh dan jiwa dapat istirahat, merenung, dan terhubung kembali dengan diri inner.
"Seringkali ditemukan di lingkungan di luar jalur biasa di dalam kota-kota bersejarah tingkat kedua, Garrya menyatukan desain yang elegan dengan ruang untuk bersendirian, memberikan tempat pelarian kontemporer bagi para pelancong yang ingin mengakar dalam budaya lokal dan menyelubungi diri mereka dalam alam," ungkapnya. (*)