Bisnis Pariwisata DIY Kembali Pulih

Bisnis Pariwisata DIY Kembali Pulih

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA – Situasi pandemi di DIY semakin membaik. Tren kasus harian kian turun dari hari ke hari sehingga level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus menurun.

Kondisi ini diharapkan dapat memulihkan sektor pariwisata di provinsi ini. Berbagai event atau kegiatan dapat digelar dengan protokol kesehatan.

Salah satunya Jogja Business Matching 2022 yang diselenggarakan 21-23 Maret 2022 di di Lotus Ballroom Artotel Suites Bianti Yogyakarta. Event business to business ini diselenggarakan sebagai upaya mempertemukan seller yang berasal dari tourism industry dengan buyer yang berasal dari corporate dan government serta travel agent.

Kegiatan yang dibuka Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Provinsi DIY, LS Don Charles SE, didampingi Project Director Jogja Business Matching (hybrid) Sri Astuti kali ini diikuti  Perwakilan dari DPD GIPI DIY Irsyam Sigit Wiboro, Perwakilan dari BPD PHRI DIY Mamad Abdullah, serta Perwakilan dari DPD Asita DIY Andri S.

Sri Astuti, Selasa (29/3/2022), mengatakan kegiatan kali ini diselenggarakan secara hybrid dengan mengkombinasikan konsep offline business matching dan online business matching. Offline business matching diselenggarakan dua sesi yakni sesi I mulai pukul 08:00-12:00 dan sesi dua pukul 12:00-16:00.

"Di sela-sela sesi dua, seller secara bergantian mengikuti online business matching dengan buyer dari berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya Jakarta, Palembang, Medan, Lampung, Surabaya, Malang, Balikpapan, Samarinda, Bali, Kota Sorong, Pangkalan Bun, Pontianak, Bengkulu, Lombok, Bandung, Bogor, Cirebon dan lain sebagainya," jelasnya.

Total buyer online yang tergabung pada kegiatan ini sekitar 84 institusi dari unsur PCO kementerian, corporate, government ataupun travel agent. Buyer offline ada 54 institusi yang didominasi oleh EO, corporate dan government.

“Untuk seller, kali ini ada dari Jakarta, Surabaya, Malang, Jogja, Solo, Semarang, Magelang, Bali. Mereka ada yang dari manajemen hotel, destinasi wisata, pusat oleh-oleh, media, lembaga pelatihan dan pengembangan SDM,” ungkapnya.

LS Don Charles menambahkan ini merupakan event business matching perdana yang diselenggarakan di Yogyakarta. Dengan kemasan hybrid akan semakin meningkatkan efektivitas serta efisiensi dari penyelenggaraan kegiatan.

“Terima kasih dan mudah-mudahan semakin mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Terlebih Yogyakarta saat ini telah mengalami penurunan level. Hal ini menjadi kabar yang menggembirakan dan harapannya menjadi angin segar bagi perekonomian,” kata dia. (*)