Saksofon Kenny G Memantik Jeritan Histeris Penonton Prambanan Jazz Festival
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Prambanan Jazz Festival (PJF) ke-11 yang bertajuk Sebelas Selaras digelar pada 4–6 Juli 2025 di pelataran Candi Prambanan menghadirkan malam puncak spektakuler pada Minggu (6/7/2025).
Pada hari terakhir, PJF 2025 dipenuhi deretan musisi lintas genre dan generasi. Jagoan musik Indonesia antara lain GIGI, Dewa 19 feat. Ello, Maliq & D’Essentials, Atiek CB, Vina Panduwinata hingga Reality Club – dan legenda jazz dunia Kenny G sukses memadukan harmoni musik dan budaya berlatar megahnya Candi Prambanan.
Malam dibuka dengan penampilan gaya pop-jazz dari Reality Club di BRImo Stage. Band indie Jakarta ini menampilkan lagu-lagu hits mereka yang melankolis, seperti “Violet” dan “Terbaik”, yang disambut riuh para penonton muda. Mereka tampil sebelum giliran vokalis senior Atiek CB, Trie Utami, Ronni Sianturi, Deddy Dhukun, Mus Mujiono, Chandra Darusman dan Vina Panduwinata menambah variasi suasana festival.
Dalam waktu bersamaan, di panggung Qlola, legenda jazz dunia Kenny G tampil sebagai bintang di panggung utama. Kehadirannya menjadi saksi bisu saat salah satu “ikon yang menjadi bagian dari sejarah festival” kembali memukau audiens lewat alunan saksofon yang lembut dan melodius.
Kenny G yang memulai aksinya dari kerumunan penonton disambut jeritan histeris. Ia memadukan nuansa klasik jazz dengan lanskap bangunan candi bercorak agama Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi, hembusan saksofonnya melambungkan tema “Sebelas Selaras” sebagai harmoni antara musik dan warisan budaya.
Tak lupa GIGI, yang tampil pada pukul 22:10 WIB, langsung menghentak panggung setelah Ari Lasso. Mereka membuka dengan “Terbang” disusul “Jomblo”, “11 Januari”, lalu kembali ke era awal dengan “Janji”.
Armand Maulana menyelipkan canda jenaka saat menyanyikan lagu tersebut: “Ini lagu bokap elu,” yang sontak dibalas tawa dan tepuk dari penonton.
Tepat pada akhir penampilannya pukul 23.00 WIB, band Bandung ini merilis single terbaru “Menari‑nari”, yang bisa didengarkan di seluruh platform musik streaming. GIGI pun membawakan single tersebut pertama kalinya di Prambanan Jazz Festival.
Meski penampilan mereka sangat memukau, penampilan Armand CS tidak memuaskan GIGIKITA (sebutan fans GIGI). Atiek salah satunya, penonton asal Sleman ini menyebut penampilan GIGI kurang lama.
“Saya seneng GIGI dari zaman SMA, jadi agak kecewa harusnya yang dua jam GIGI bukan Kenny G," ujarnya.
Penggemar pun kemudian disuguhi penampilan Dewa 19 feat. Marcello Tahitoe (Ello) tepat setelah GIGI tampil. Ello tampil percaya diri mengenakan kemeja biru oversized dan rambut dikuncir, Dia membuka penampilan dengan lagu: “Juliet”, “Kamulah Satu‑Satunya” (versi aransemen baru), “Arjuna Mencari Cinta”, dan “Tak Kan Ada Cinta Yang Lain”.
Kemudian, Ahmad Dhani tampil solo membawakan “Sedang Ingin Bercinta”, lalu berduet dengan Ello di lagu “Under Pressure” milik mega band dunia Queen yang dipopulerkan pada 1981 dan menjadi bagian album Hot Space (1982) . Bassline Yuke mengawali ledakan penonton turut melantunkan lagu yang juga pernah dinyanyikan oleh David Bowie tersebut.
Ello menyebut membawakan lagu Queen menjadi tantangan tersendiri. Mengakhiri penampilannya Dewa 19 menghujani penggemar dengan lagu “Dewi”, “Roman Picisan”, “Pupus”, “Kangen”, serta klimaks dengan “Separuh Nafas” yang membuat panggung berguncang oleh energi penonton.
Maliq & D’Essentials yang hadir dalam waktu bersamaan di panggung sebelah, mempersembahkan musik fusion jazz-soul-pop yang menjadi ciri khas mereka. Grup yang beranggotakan Angga Puradiredja, Widi Puradiredja, Indah Wisnuwardhana ini mengajak penonton bernyanyi dan ikut bergoyang dengan hits mereka seperti “Untitled”, “Dia” dan “Pilihanku”.
"Sebenarnya cuman mau moto (memfoto-red) Maliq aja, tapi kok pas lagu-lagunya yang aku seneng, Jadi keterusan nonton," ujar Intan, salah satu penonton PJF 2025. Dia pun mengiklaskan penampilan penutup Dewa 19 di panggung Qlola demi momen bersama Maliq & D'Essentials. (*)