Ari Lasso Menyentuh Hati Penonton PJF 2025: “Jogja Tak Pernah Saya Lupakan”
Penampilan ditutup dengan “Hampa”, lagu ikonis yang membuat suasana terasa begitu personal. Sebelum meninggalkan panggung, Ari mengungkap kenangan manisnya bersama Dewa 19 di Yogyakarta.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Kembalinya Ari Lasso ke panggung Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 menjadi momen yang penuh haru dan tawa. Penyanyi legendaris ini membuka penampilannya dengan lagu “Arti Cinta” disusul “Penjaga Hati,” dua nomor penuh makna yang langsung menghangatkan suasana malam di kompleks Candi Prambanan.
“Ini kali ketiga saya tampil di PJF, tapi ini pertama kali setelah saya mendapat ujian yang sangat berat. Terima kasih buat kalian semua yang mendoakan,” ucap Ari.
Merujuk pada perjuangannya melawan kanker langka di bagian saluran pencernaan yang sempat membuatnya vakum dari dunia musik sejak 2021. Ia menjalani operasi besar dan pemulihan panjang, yang membuatnya sempat absen dari panggung selama hampir dua tahun.
Ia pun menyelipkan canda: “Pertama kali tampil ganteng malam ini,” disambut tawa dan sorakan penonton.
Ari kemudian mempersembahkan lagu “Satu”, yang disebutnya sebagai hadiah dari Ahmad Dhani. “Ini lagu Dewa, tapi dinyanyikan Once,” ujarnya sebelum melanjutkan dengan tembang populer “Mengejar Matahari.”
Sesi konser berubah menjadi lebih intim saat Ari mengajak penonton menyalakan flash di ponsel.
“Yang paling cepat nyalain flash bakal dapat pacar. Yang pacaran semoga lekas menikah. Yang menikah, semoga awet selamanya… jangan kayak saya,” ujarnya disambut riuh dan tawa penonton.
“Ternyata bukan cuma Dewa yang bisa kaya gini ya,” tambah Ari setelah melihat banyak penonton menyalakan flash di ponsel.
Lagu-lagu penuh emosi seperti “Lirih”, “Cinta Terakhir” dan beberapa lagu Dewa 19 seperti “Cinta Kan Membawamu Kembali”, “Aku Milikmu” dibawakan dengan penuh penghayatan.
Seusai lagu "Rahasia Perempuan", Ari sempat menyapa penonton dengan bahasa Jawa, “Mugi-mugi mboten wonten ingkang ngraosaken like and dislike,” yang langsung mengundang tepuk tangan hangat dari para penonton Jogja.
Penampilan ditutup dengan “Hampa”, lagu ikonis yang membuat suasana terasa begitu personal. Sebelum meninggalkan panggung, Ari mengungkap kenangan manisnya bersama Dewa 19 di Yogyakarta.
“Jogja adalah kota yang tak pernah saya lupakan, karena saat kalian belum lahir, kami (Dewa 19) sudah merekam video klip yang jelek itu, video klip Kangen pada tahun 1992… dan itu direkam di Jogja,” kenangnya sambil tertawa.
Malam itu, Ari Lasso bukan hanya bernyanyi—ia berbagi cerita, luka, cinta, dan kenangan dalam balutan cahaya Candi Prambanan yang abadi. (*)