Festival Layang-layang Nasional ke-9, Libatkan 23 Tim Nasional dan 2 Mancanegara
Jemparing merupakan strategi kolaboratif dan inovatif yang bertujuan untuk mendorong kemajuan sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata di Kabupaten Purworejo
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Festival Layang-layang Nasional 2025 ke-9, kembali digelar di Pantai Ketawang Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (5-6/7/2025). Festival tersebut diikuti 23 tim nasional dan 2 tim mancanegara.
Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH memimpin langsung Pembukaan Festival Layang-layang Nasional 2025 di Pantai Ketawang, Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Minggu (6/7/2025).
Selain Bupati, turut hadir dalam acara tersebut yaitu Dion Agasi Setiabudi S.I.Kom M.Si beserta istri, Wakil Ketua DPRD Rochman, S.Sos., beserta Forkompinda serta Pimpinan Bank Jateng Purworejo, Komunitas Pelangi, serta peserta.
Bupati menyampaikan apresiasinya kepada Dinporapar (Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga) yang berkolaborasi dengan DINKUKMP (Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian), serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya Festival Layang-Layang Tingkat Nasional 2025 dan Expo Euphoria Rakyat sekaligus launching proyek perubahan JEMPARING (Jejaring Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berdaya Saing).
Di sisi lain, pelaksanaan Expo yang menghadirkan 30 stand UMKM dan ekonomi kreatif lokal ini, menjadi bukti nyata bahwa geliat ekonomi masyarakat terus tumbuh dan mendapat ruang yang layak untuk berkembang.
“Ini menjadi wujud nyata sinergi antara pariwisata, dan ekonomi kreatif sebagai kekuatan pembangunan daerah,” ujar Bupati Purworejo, Minggu (6/7/2205) di Pantai Ketawang Purworejo).
Proyek Perubahan Jemparing (Jejaring Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Berdaya Saing), yang telah dilaunching Bupati Purworejo. Jemparing merupakan strategi kolaboratif dan inovatif yang bertujuan untuk mendorong kemajuan sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata di Kabupaten Purworejo, sejalan dengan arah pembangunan daerah yang berpijak pada kemandirian, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat.
Bupati Purworejo Yuli Hastuti paska memberikan kenang-kenangan kepada 3 peserta mancanegara yaitu, Malaysia, Swedia dan Singapura.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan event ini bukan hanya sebagai ajang hiburan dan promosi, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, membangun kebanggaan daerah, serta mendorong tumbuhnya industri kreatif dan pariwisata berbasis kearifan lokal,” imbuhnya.
Bupati mengajak bersama menyukseskan Festival Layang-Layang dan Expo Euphoria Rakyat ini sebagai wujud nyata dalam upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan dan kemajuan Purworejo.
Plt Kepala Dinporapar Kabupaten Purworejo, Bangun Erlangga Ibrahim S.S.TP,. M.M, selaku ketua penyelenggara melaporkan, Festival ini menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Kabupaten Purworejo. Dengan keikutsertaan 23 grup pelayang dari berbagai daerah di Indonesia, serta 2 peserta dari mancanegara, terdiri dari negara Swedia dan Singapura.
“Hal ini menunjukkan bahwa Purworejo memiliki daya tarik dan potensi luar biasa sebagai tuan rumah event berskala nasional dan internasional,” sebut Plt Kepala Dinporapar Purworejo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purworejo juga melaunching Jemparing (Jejaring ekonomi kreatif, Pariwisata berdaya saing), untuk pertumbuhan ekonomi kerakyatan masyarakat Purworejo.
Bupati Purworejo Yuli Hastuti dan tamu undangan mendapatkan kesempatan untuk menaikkan layang-layang. Ada 9 layang-layang untuk dinaikkan para tamu undangan, ada 8 layang-layang jenis tradisional dan rokaku, serta satu jenis train naga.
Bupati Purworejo memilih layang-layang jenis rokaku sementara untuk Dion Agasi dan istri diberi kesempatan menaikan layang-layang jenis trian naga. Layang-layang train naga bentuknya kepala naga dengan badan yang sangat panjang.
Paska menaikan layang-layang rokaku, Bupati Purworejo mengaku cukup kesulitan.
“Menaikan layang-layang itu cukup sulit, rasanya berat. Makanya saya tadi minta didampingi karena berat,” ujar Bupati membeberkan pengalaman menaikan layang-layang. (*)