Disabilitas pun Butuh Kesempatan

Disabilitas pun Butuh Kesempatan

KORANBERNAS.ID -- Kaum difabel seringkali dipandang sebelah mata dalam banyak hal. Padahal mereka hanya membutuhkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensinya dalam bekerja dan berkarya.

"Kurangnya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi merupakan masalah masih dihadapi di Indonesia," ujar Gufroni Sakaril, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dalam diskusi GrabGerak dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional,, kemarin.

Menurut Gufroni, para penyandang disabilitas masih kesulitan dalam memasuki dunia kerja. Kurangnya materi komunikasi non-verbal untuk penyandang disabilitas sensorik rungu, tidak adanya akses mobilitas yang memadai di banyak fasilitas umum dan transportasi publik, serta terbatasnya kesempatan kerja yang inklusif sering jadi kendala.

Karenanya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka sangatlah penting. Salah satunya menjadi mitra dalam bisnis transportasi online.

"Kami mengapresiasi Grab yang telah merangkul 2 penyandang disabilitas ke dalam platform mereka dengan berbagai kesempatan bergabung sebagai mitra. Kami percaya ini adalah langkah penting bagi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan toleran," ungkapnya.

Rudolf P. Nainggolan, Sekretaris Umum, Yayasan BTP, yang menjadi badan pengelola Jangkau menyampaikan, kemitraan dengan perusahaan transportasi online akan membantu mereka dalam menyediakan aksesibilitas yang diperlukan. Selain itu memenuhi kebutuhan mobilitas para komunitas penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, terutama bagi mereka yang tidak mampu membelinya.

"GrabGerak hadir untuk membantu penyandang disabilitas untuk terus beraktivitas," jelasnya.

Suwarto, mitra pengemudi GrabGerak Yogyakarta mengatakan, dia telah menjadi mitra pengemudi GrabGerak selama satu tahun. Suwarto mengaku sangat terinspirasi setiap kali saya mendapatkan penumpang penyandang disabilitas.

"Tekad dan semangat mereka selalu memotivasi saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan terus membantu dalam mempermudah kehidupan sehari-hari mereka dan kebutuhan aksesibilitas mereka kapanpun saya bisa," ungkapnya.

Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia mengatakan, dia percaya bahwa setiap orang harus memiliki akses yang sama untuk mendapatkan peluang terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Setelah meluncurkan program Mendobrak Sunyi September lalu, mereka juga ingin melayani komunitas disabilitas lain, selain komunitas teman Tuli.

"Hal ini telah membuka mata kami pada kenyataan pahit bahwa terdapat banyak tantangan yang nyata bagi para penyandang disabilitas di Indonesia, untuk mencari peluang mendapatkan penghasilan. Dan tentu saja hal ini bukan disebabkan oleh kurangnya upaya atau keinginan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka," imbuhnya.(*/yve)