Perlu Sosialisasi Lebih Masif Demi Mengejar Status Unecso Global Geopark

Perlu Sosialisasi Lebih Masif Demi Mengejar Status Unecso Global Geopark

KORANBERNAS.ID -- Pengelola Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong (GNKK) akan lebih masif dan terstruktur melakukan sosialisasi demi tercapainya target menuju Unesco Global Geopark (UGG) pada 2021 nanti. Sosialisasi dan penguatan kelembagaan badan pengelola menjadi prioritas, agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat soal GNKK semakin baik. Taqline Lantai Samudera Purba akan dilegalisasi dan disosialisasikan lebih luas.

Hal itu dikatakan Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfud, dan Badan Pengelola GNKK, kepada wartawan, Rabu (4/12/2019) malam. Model sosialisasi yang sudah dan dilakukan secara konvensional dengan tatap muka dan menggunakan teknologi informasi (TI). Informasi global dengan TI menjadi pilihan agar GNKK tidak hanya dikenal masyarakat yang berada di kawasan GNKK di 117 desa, tapi juga dunia.

Yazid mengatakan, ada rencana Pemkab Kebumen memasukkan GNKK menjadi muatan lokal pelajaran di sekolah-sekolah di Kebumen. Karena itu perlu disusun dan diterbitkan buku GNKK, sebagai pedoman dan materi muatan lokal yang diajarkan guru di sekolah-sekolah.

Kepala Badan Pengelola GNKK, Junaidi Faturahman, menambahkan perlunya Training of Trainer (ToT) dalam sosialisasi GNKK di sekolah sekolah. Tidak mungkin Badan Pengelola GNKK mendatangi sekolah-sekolah untuk sosialisasi GNKK model tatap muka.

Pengembangan official website GNKK, menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kebumen, Cokroaminoto, menjadi prioritas untuk penyerbarluasan GNKK. Pengembangan official web GNKK menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi badan pengelola menuju UGG. Masih perlu penyempurnaan content, terutama data dan informasi geosite, agar web GNKK memberi lebih banyak informasi kepada publik

Model sosialisasi GNKK dengan tatap muka pada event-event tertentu, menurut Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kebumen, Azzam Fatoni, cukup efektif memberi pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang GNKK. Contohnya, ketika event Geobike yang diselenggarakan belum lama ini. Event gowes sejauh 20 km dari Kota Kebumen ke Kampus Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung, diselilingi dengan sosialisasi GNKK oleh Kepala BIKK LIPI, Edi Hidayat.

“Setelah sosialisasi dibuka kuis, ternyata peserta geobike paham geopark,” kata Azzam Fatoni.

Ia setuju pengembangan oficial web GNKK bisa di launching semester pertama tahun 2020 bersamaan dengan event yang melibatkan massa, sehingga oficial web GNKK dikenal luas. (eru)