Disebut Kader Partai Tidak Berani Maju, Kuncoro Akhirnya Buka Suara

Disebut Kader Partai Tidak Berani Maju, Kuncoro Akhirnya Buka Suara

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Munculnya nama Kustini Sri Purnomo dalam daftar calon Bupati Sleman yang direkomendasi DPP PDI Perjuangan, memicu persoalan. Terlebih, setelah Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Kuswanto di media menyebut nama Kustini memang dilamar, lantaran kader partai tidak ada yang berani maju mendaftar sebagai calon Sleman 1. 

Salah satu kader partai yang sebelumnya mendaftarkan diri, yakni Riyanto Kuncoro mengatakan, pernyataan Kuswanto itu sebagai bentuk manipulasi data dan pembohongan publik. Kuncoro berdalih, Kuswanto jelas mengetahui bahwa ada kader partai yang maju mendaftarkan diri. Selain dirinya, masih ada beberapa nama lain yang mendaftar. Diantaranya Rendradi Suprihandoko dan Supriyanto. 

“Semua proses pendaftaran itu terdokumentasi. Pintu pendaftaran, memang tidak hanya DPC, tapi juga DPD dan DPP PDI Perjuangan. Tapi mana mungkin tidak ada komunikasi?. Saya pun di DPCmendaftar, di DPD juga,” kata Kuncoro, di rumahnya Kalitirto Berbah, Senin (20/7/2020). 

Kepada awak media, mantan anggota DPRD Sleman yang juga Ketua Gerakan Pemuda Marhaenis DIY ini mengatakan, dirinya maju dan mendaftarkan diri atas desakan kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Waktu itu, dirinya memang mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Sleman. Tapi dalam perkembangannya, lagi-lagi atas desakan pihak internal, Kuncoro mengubah atau merevisi surat pendaftaran dan akhirnya maju mendaftarkan diri untuk Sleman 1. 

“Semua prosedur dan persyaratan sudah saya penuhi. Semua ada buktinya. Bagaimana mungkin dikatakan kader partai tidak ada yang berani maju. Itu menyakitkan. Saya dan juga beberapa kader lain yang sudah mendaftar, sudah tentu sakit hati. Kami dianggap tidak ada,” kata Kuncoro lantang.

Sebaliknya, Riyanto Kuncoro justru menengarai, munculnya nama Kustinilah yang sesungguhnya menciderai prosedur dan proses atau mekanisme pendaftaran. 

Sesuai aturan, DPC dan DPD PDI Perjuangan, tugasnya adalah melakukan penjaringan nama-nama bakal calon, yang kemudian dikirimkan ke DPP. DPP lah yang memiliki kewenangan untuk menentukan nama-nama yang direkomendasikan. Termasuk manakala tidak ada kader yang maju, maka DPP jugalah yang punya kewenangan untuk melamar atau meminang calon dari luar partai. 

“Jadi kalau sekarang dikatakan DPC melamar kader dari luar partai, itu sudah melampaui kewenangan DPP namanya,” lanjut Kuncoro. 

Terkait dengan hal ini, Kuncoro dan para kader partai, akan melakukan pencermatan dan pendalaman terhadap calon-calon peserta Pilkada Sleman mendatang. Penelitian dimaksudkan untuk melihat dan mengukur sejauh mana calon itu akan mampu memperjuangkan visi dan misi partai. 

“Kalau menurut kami mereka tidak memiliki kemampuan dan cukup kemauan untuk mengawal visi dan misi serta memperjuangkan idiologi partai, ya kami tidak harus mendukung mereka,” lanjutnya.

Dihubungi via sambungan selularnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Kuswanto mengatakan, munculnya nama Kustini sebagai bakal calon Bupati Sleman yang diusung PDIP Perjuangan, sudah menjadi keputusan DPP. Dirinya meminta seluruh kader partai menerima dan selanjutnya bersama-sama memberikan dukungan untuk memenangi pilkada. 

Bagi PDI Perjuangan, memenangkan pilkada tidak bisa ditawar. PDI Perjuangan harus memenangkan pilkada dan mampu menempatkan calon yang diusung sebagai bupati dan wakil bupati.

“Harus. Kalau sudah harus, maka tidak bisa ditawar. Semua harus mendukung. Kalau ada yang berbelok, sanksinya berat, langsung out dari partai. Siapapun dia,” tandasnya.

Kuswanto juga menegaskan, saat masa pendaftaran memang tidak ada kader yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Sleman. Yang ada, adalah kader yang mendaftar untuk posisi wakil.

Sedangkan terkait lamaran atau pinangan terhadap calon bahwa di internal partai ataupun orang luar partai, memang menjadi kewenangan DPP. Tapi Kuswanto memastikan, jatuhnya pilihan ke Kustini, sudah melalui rembugan antara DPP dengan DPD. 

“DPD itu kan kepanjangan tangan DPP. Pasti sudah berembug,” katanya. (SM)