Industri Rumahan Kue Lebaran Kewalahan Terima Pesanan

Industri Rumahan Kue Lebaran Kewalahan Terima Pesanan

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Industri rumahan kue lebaran di Kabupaten Kebumen ada yang kewalahan memenuhi pesanan, sehingga ada yang menutup pesanan jauh hari sebelum hari H Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Saya sudah stop order sejak Sabtu kemarin," kata Paryatun (24), pemilik Industri rumahan kue kering Lebaran Arya Cokies kepada koranbernas.id, Minggu (9/4/2023).

Warga Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong Kebumen ini sudah membuat sejumlah 3.000 toples berbagai jenis. "Ada ratusan konsumen menunggu pesanan dikirim," kata Paryatun.

Industri rumahan milik mantan tenaga migran di Malaysia itu tidak berani membuka pesanan karena kemampuan produksinya terbatas. Tidak ingin mengecewakan pemesan, menutup pesanan menjadi pilihan terbaik.

Tingginya permintaan kue kering Tanggulangin ini, setelah promosi merk produksinya melalui sosial media. "Saya bergabung dengan puluhan grup Facebook, umumnya grup pedagang," kata suami dari Basuki itu.

Pemesan, menurut dia, selain anggota grup ada juga konsumen lain di luar anggota Facebook. "Pembayaran konsumen lokal, bisa COD-an, luar kota atau luar negeri transfer dulu," kata Paryatun. Konsumen luar kota dan luar negeri rata-rata teman sewaktu menjadi tenaga kerja wanita.

Menggunakan tenaga kerja tetangga dan famili, Paryatun memulai usaha ini sejak tahun 2017 setelah tidak menjadi tenaga kerja di luar Kebumen.

"Lebaran tahun 2022, pesanan 1.500 toples," kata Paryatun yang tidak memilih memasok barang ke toko penjual kue lebaran. Alasannya, perputaran uangnya tidak pasti, karena dibayar setelah barang terjual. (*)