Comic Paradise 4 Menghidupkan Industri Komik di Yogyakarta

<i>Comic Paradise 4</i> Menghidupkan Industri Komik di Yogyakarta
Konferensi pers Comic Paradise 4 di Balai Pengelolaan Kekayaan Intelektual Dispar DIY. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Di tengah hiruk pikuk kesenian di Yogyakarta, sebuah perhelatan kreatif diam-diam sedang membangun pondasi kuat di kota pelajar. Comic Paradise 4, festival komik yang akan digelar pada 17-18 Mei 2025 di Jogja Expo Center (JEC), menjadi bukti bahwa industri komik tanah air sedang mengalami kebangkitan yang signifikan.

"Kami bukan sekadar event, tapi ruang temu untuk para kreator, pendukung, komunitas, dan pembaca sekaligus," ungkap Fanny Aleutia, Ketua Panitia Comic Paradise 4 saat konferensi pers pada Senin (14/4/2025).

Perhelatan yang kini memasuki tahun keempat ini bermula dari kegelisahan Fanny sebagai komikus yang prihatin dengan kondisi ekosistem komik yang kurang berkembang.

Siapa sangka, dari inisiatif sederhana beberapa komikus, Comic Paradise kini telah bertransformasi menjadi ajang yang dipertimbangkan. Berawal dari 50-60 kreator di LPP Auditorium pada November 2023, kini festival ini berhasil menampung lebih dari 155 booth dengan dukungan Dinas Pariwisata DIY.

Hal yang membedakan Comic Paradise dari festival komik biasa adalah pendekatannya yang komprehensif. Selain Creator Market yang menjadi tempat jual-beli karya, event ini juga menghadirkan Talkshow Stage untuk berbagi pengetahuan, serta Guild Mission Area—fitur unik yang menghadirkan pengalaman imersif bagi pengunjung.

"Kami membuat event ini seperti dunia fantasi. Pengunjung, yang kebanyakan anak muda, bisa bersenang-senang sambil menjalani 'misi' yang secara tidak langsung membantu kreator memamerkan dan meningkatkan daya jual karya mereka," jelas Fanny.

Dari hobi menjadi industri

Imam Pratanadi, Kepala Dinas Pariwisata DIY mengakui, bahwa pihaknyalah yang berinisiatif mencari komunitas komik, bukan sebaliknya.

"Ekonomi kreatif sekarang menjadi salah satu pilar penting perekonomian, bukan hanya secara regional tapi juga nasional," terangnya.

Visi besar ini tampaknya mulai terwujud. Salah satu bukti nyatanya adalah kehadiran berbagai segmen pengunjung yang datang ke Comic Paradise

 

Terra Bajraghosa, komikus senior yang telah mengikuti perjalanan Comic Paradise sejak edisi pertama, menyaksikan sendiri perubahan tersebut.

"Teman-teman yang datang mungkin belum pernah ke gedung atau belum tahu acaranya, tapi mereka datang. Banyak dari mereka orang biasa—bukan maksud merendahkan ya—tapi mereka datang dengan mobil biasa, pakaian biasa, dan mereka menikmati acaranya," cerita Terra.

Langkah berani juga diambil dengan mengajak major publisher seperti Graviria yang memiliki gerai di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini membuka jalan bagi komikus independen untuk memasuki ranah penerbitan yang lebih luas.

"Saya ingin hal seperti ini berjalan lebih jauh. Bukan hanya soal cerita, tapi soal kebutuhan dan kerja sama yang saling menggandeng," lanjut Terra.

Dari kecil menjadi besar, dari sederhana menjadi kompleks—itulah perjalanan Comic Paradise. Festival yang awalnya hanya diikuti puluhan kreator, kini mampu mengundang kementerian, pelaku seni, kepala dinas, bahkan praktisi IT.

"Dulu saya mulai dari menjual komik di toko buku, atau di acara-acara seperti pasar seni. Tapi sekarang, Comic Paradise sudah punya posisi tersendiri," tambah Terra dengan bangga.

Comic Paradise 4 menjadi bukti bahwa industri kreatif dapat tumbuh di mana saja, termasuk di luar Jakarta. Seperti yang disampaikan Terra, Karya-karya bagus itu tidak hanya muncul dari pusat atau provinsi tertentu, tapi bisa datang dari mana saja.

Dengan mengusung tema "Ready to Connect Your Passion", Comic Paradise 4 siap membuktikan bahwa komik bukan sekadar hobi, tetapi industri yang layak diperhitungkan dalam ekosistem ekonomi kreatif Indonesia.

"Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi? Mudah-mudahan ini bisa memberikan pendidikan dan meningkatkan literasi di masyarakat," tutup Terra penuh harapan.

Comic Paradise 4 akan diselenggarakan di Jogja Expo Center pada 17-18 Mei 2025, dengan menggunakan dua hall penuh: Bima Hall B dan C. (*)