Genoveva Tanamkan Arti Persahabatan dalam Single Barunya

Genoveva Tanamkan Arti Persahabatan dalam Single Barunya

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Genoveva, penyanyi cilik asal Kota Lumpia Semarang meluncurkan single barunya. Lagu upbeat yang diciptakan oleh Yunan Helmi berjudul Melangkah Bersama ini membawa pesan-pesan moral bagi anak-anak Indonesia.

"Kita tuh nggak bisa hidup sendiri, nanti kita pasti butuh temen, butuh sahabat buat bantuin kita. Karena emang di dunia ini tuh kita diciptakan buat bersama-sama," terang Genoveva Dinasty Risan Permata saat launching single Melangkah Bersama di Bale Raos Timoho, Kamis (26/5/2022) siang.

"Di lagu ini memotivasi banget buat kita, agar gak egois, biar bisa bersahabat juga membantu sesama," lanjut anak kelas 6 SD Marsudirini, Yogyakarta ini.

Geno yang piawai memainkan piano juga senang dengan dance sengaja memilih lagu yang upbeat agar bisa memasukkan dance ke dalam video musik. Dalam video klip yang segera ditayangkan di channel YouTube Gema Nada Pertiwi (GNP) Geno menunjukkan bakat dance-nya sekaligus menyanyi.

Penyanyi usia 12 tahun ini pula pernah mengikuti kompetisi Golden Award Asia Pasific Art di Vietnam. Menyabet juara harapan 1 Lomba Video Klip Mazmur DIY, Juara 3 Cerdas Cermat Bahasa Jawa se DIY dan segudang prestasi lain. Geno juga aktif tampil di panggung-panggung Yogyakarta dan sekitarnya bersama Presidenmusikindo yang menaunginya.

Geno tertarik dengan dunia musik sejak usia 3, saat usia 5 tahun dia mengikuti les vocal untuk mengembangkan potensinya. Berawal dari pertemuannya dengan Yunan Helmi (Yeha) pada 2019, Geno membuat grup band yang bernama Allegroz. Saat ini penggemar Adele dan K-Pop ini siap dengan lagunya sendiri.

Yunan Helmi atau Yeha mengaku cukup terkejut dengan anak-anak berbakat yang ada di Yogyakarta. Talenta-talenta yang luar biasa yang dia temui tidak hanya punya minat dalam mengcover lagu, tidak hanya membawakan lagu orang lain, tapi juga membawakan lagu mereka sendiri.

"Begitu pula kesan pertama kali saya bertemu dengan Geno pada 2018," kata Yeha.

Yeha melanjutkan, membuat lagu anak bersama penyanyi cilik baru merupakan tantangan tersendiri, hal ini sangat berbeda dengan penyanyi dewasa yang sudah memiliki pasar dan ekosistem yang telah terbangun. Konsumen pasar musik dewasa ini pun telah terbangun.

"Dibalik itu semua, ternyata pasar musik anak tetap ada. Bisa dikatakan konsisten, hanya saja kita orang dewasa tidak mengamatinya. Dulu saya pikir penonton video terbanyak di YouTube adalah lagu Lagi Syantiek milik Siti Badriah yang ditonton hingga 600 jutaan, ternyata salah. Lagu yang paling banyak ditonton ternyata lagu anak Abang Tukang Bakso yang mencapai 1 miliar lebih," paparnya.

"Tandanya industri musik lagu anak ini bergerak, kita saja yang kurang mengamatinya. Tidak hanya di YouTube, di platform musik seperti spotify pun lagu-lagu anak banyak didengarkan. Bahkan konser penyanyi cilik Naura dan Neona dengan tiket yang sangat mahal pun sold out," imbuh Yeha.

Tapi jaman memang telah berubah, masyarakat tidak lagi suka dengan lirik-lirik yang sederhana seperti Balonku Ada Lima atau tentang Kucing sekarang agak berbeda formulanya.

"Oleh karena itu, ini yang jadi PR kita bersama termasuk saya berharap lagi banyak yang suka adalah formula lagu anak-anak dengan lirik yang memang formulanya kekinian. Lebih-lebih dengan formula yang anak bisa mendengar, remaja juga bisa mendengar. Mungkin dengan lirik-lirik motivasi dan sebagainya," kata tandasnya.(*)