IPeKB Klaten Punya 12 Anak Asuh Program Genting, Empat Lulus Stunting

Klaten menjadi pilot project. Provinsi juga menargetkan Penyuluh KB Klaten memiliki 12 anak asuh.

IPeKB Klaten Punya 12 Anak Asuh Program Genting, Empat Lulus Stunting
Camat Wedi Klaten, Widaya, menyerahkan penghargaan kepada orang tua asuh program Genting di wilayahnya. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Program Gerakan Orang tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang dicanangkan pemerintah pusat sebagai salah satu upaya menurunkan angka stunting di daerah, memperoleh perhatian serius dari Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Klaten.

Untuk mensukseskan program tersebut, IPeKB yang beranggotakan Penyuluh Lapangan KB mengangkat anak asuh dengan latar belakang warga tidak mampu dan keluarga rentan stunting (KRS) berusia di bawah dua tahun (baduta).

"Ini kan program nasional dan Klaten menjadi pilot project. Provinsi juga menargetkan Penyuluh KB Klaten memiliki 12 anak asuh," kata Anjanida, Penyuluh Lapangan KB Kecamatan Wedi, Minggu (1/6/2025).

Anjanida menambahkan, 12 anak asuh IPeKB Klaten tersebut tinggal di sembilan desa, di antaranya Desa Kali Tengah, Brangkal, Melikan, Jiwo Wetan, Canan, Birit, Tanjungan dan Kali Gayam dengan bantuan yang diberikan berupa nutrisi.

Foto bersama Camat Wedi Klaten, Widaya dengan PLKB Wedi dan orang tua asuh program Genting. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Dukungan dan perhatian dari IPeKB Klaten terhadap anak asuh membuahkan hasil. Saat ini, empat anak asuh dinyatakan lulus dari stunting.

Camat Wedi, Widaya, mengapresiasi langkah IPeKB Klaten yang turut serta mensukseskan program Genting di wilayahnya. Dia berharap, seluruh desa di Kecamatan Wedi bisa mengikuti.

"Di Wedi ada 36 anak asuh program Genting dari 14 orang tua asuh. Bantuan yang diberikan berupa nutrisi dan non nutrisi (pembuatan jamban)," ujarnya.

Widaya menambahkan, hingga saat ini baru lima desa di Kecamatan Wedi yang sudah melaksanakan program Genting, sementara 14 desa lainnya belum.

Karenanya, pinta dia, desa lain segera menyusul karena sudah menjadi kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi bulan Maret 2025. (*)