Patungan Beli Mobil , Warga Jambidan Menyulapnya Jadi Ambulans
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Menangani pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri atau hanya sebagian elemen masyarakat. Butuh gotong royong, kerja sama dan juga kekompakan dari semua pihak.
Hal inilah yang disadari oleh warga Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul. Bukan hanya tenaga, waktu dan pikiran, namun para donatur setempat juga patungan untuk membeli mobil, yang kemudian disulap menjadi ambulans dan digunakan untuk operasional Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).
“Jadi mobil kami beli secara patungan dari para donatur, juga mitra. Kami beli harga Rp 25 juta,” kata Widarto, Ketua FPRB Jambidan, Kamis (5/8/2021).
Sejak pertama mobil tersebut datang, sekitar sebulan silam, langsung digunakan dan dimanfaatkan warga. Karena memang mobil ini tidak hanya diperuntukkan bagi keperluan pasien Covid-19 namun untuk non-Covid-19 juga.
Mobil keluarga warna biru itu saat ini telah selesai dimodifikasi. Di bagian atas dipasang sirine menggunakan rotator motor.
“Kebetulan warga Jambidan ada yang memiliki bengkel, dan rotator tadi diset sedemikian rupa sehingga bisa menjadi sirine. Ini juga tidak membayar. Karena kalau beli harganya juga lumayan,” katanya.
Lalu bagian belakang, kursi dicopot dan diberi dragbar (tandu). Untuk dragbar ini juga tidak beli, namun dibuat oleh warga yang kebetulan memiliki usaha perbaikan jok. Juga disediakan tabung oksigen serta obat-obatan bantuan dari mitra.
“Jadi semua memang hasil swadaya dan gotong royong. Harapannya, dengan mobil ini akan menjadi armada bagi masyarakat di Jambidan dan siapapun yang membutuhkan,” katanya.
Apalagi memang tidak jarang untuk kebutuhan ambulans harus antri, mengingat banyak yang membutuhkan.
Adapun mobil tersebut standby 24 jam dan bagi yang akan menggunakan bisa langsung berkomunikasi dengan FPRB Jambidan di posko Balai Kalurahan ataupun di padukuhan Kretek.
Terpisah, Panewu Banguntapan, Drs Fauzan Mu’arifin, mengatakan semangat gotong royong dalam menangani pandemi harus ditanamkan dalam diri masyarakat. Dengan demikian, akan mempercepat semua bangkit dari dampak yang ditimbulkan. Maka apa yang dilakukan oleh warga di Jambidan patut diapresiasi dan bisa menjadi contoh.
“Kita perlu gotong royong, peduli satu dan lainya, dan bersama-sama melewati pandemi,” katanya. (*)