Sampai Mei, Kunjungan Wisatawan di Sleman Mencapai 3,5 Juta Orang
Peningkatan kunjungan wisatawan ini turut mendongkrak perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini telah mencapai Rp 157,5 miliar.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, mengatakan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman berkembang cukup baik.
Hal ini tercatat hingga bulan Mei, jumlah kunjungan di destinasi wisata di Kabupaten Sleman telah mencapai 3,5 juta orang. Jumlah tersebut naik 8,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan kunjungan wisatawan ini turut mendongkrak perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini telah mencapai Rp 157,5 miliar," kata Ishadi, Rabu (4/6/2025), di kantornya.
Menurut dia, pergerakan wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Sleman didominasi wisatawan nusantara, terutama dari pulau Jawa seperti wisatawan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Target 2025
Capaian jumlah kunjungan tersebut setara dengan 41,6 persen dari target Dinas Pariwisata pada tahun 2025 sebesar 8.427.784 kunjungan.
"InsyaAllah di akhir tahun target tersebut tercapai. Bahkan kita berharap capaian nanti melebihi target," tambah Ishadi.
Terkait destinasi pilihan, yang banyak dikunjungi wisatawan masih Kaliurang, Candi Prambanan dan Ibarbo Park. Ketiga destinasi tersebut menjadi primadona, selain juga ada Tebing Breksi di wilayah Prambanan.
Tingginya jumlah kunjungan, selaras dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan Pemerintah Kabupaten dari sektor pariwisata.
Pajak hotel
Ishadi mengungkapkan, data sementara sampai dengan 27 Mei 2025, total PAD sektor pariwisata di Kabupaten Sleman sebesar Rp 157,5 miliar. Perolehan tersebut didominasi dari pajak sebesar Rp 155,4 miliar. Adapun rinciannya, pajak hotel sebesar Rp 66,1 miliar atau setara 41,9 persen.
Kemudian pajak restoran sebesar Rp 78,9 miliar atau 50 persen dan pajak hiburan sebesar Rp 10,3 miliar setara dengan 6,5 persen. Perolehan PAD juga didapat dari retribusi sebesar Rp 2,8 miliar atau 1,17 persen dan pendapatan yang sah lainnya sebesar Rp 276 juta.
"Bila dibandingkan dengan target PAD sektor pariwisata yang ditetapkan pada tahun 2025, capaian ini setara dengan 43,1 persen. InsyaAllah sampai dengan nanti akhir tahun, targetnya tercapai," kata Ishadi. (*)