Dinas Pariwisata Sleman Menyiapkan 80 Event Nataru
Kami mengingatkan semua pengelola hotel dan pusat perbelanjaan memastikan kelaikan fungsi lift dan eskalator.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menargetkan pergerakan wisatawan berada pada kisaran 350 ribu sampai 500 ribu pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Tidak kurang dari 80 event bakal memeriahkan periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Sleman. Separo dari acara tersebut akan digelar pada penghujung tahun, 31 Desember.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid mengatakan target ini tidak berbeda jauh dengan target pergerakan wisatawan pada libur Nataru.
“Penetapan target ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, yang didominasi tingginya intensitas hujan utamanya di siang dan malam hari,” kata Ishadi, Rabu (18/12/2024).
Kembang api
Menurut dia, kurang lebih 80 event di Kabupaten Sleman 50 persennya dilaksanakan pada 31 Desember 2024. “Detailnya tercatat tidak kurang dari 25 event yang akan mengadakan pesta kembang api dua di antaranya diselenggarakan di Kapanewon Depok dan Mlati,” kata Ishadi.
Dinas Pariwisata Sleman memperkirakan untuk lama tinggal wisatawan (length of stay) berada pada kisaran 1,05 sampai dengan 1,10 hari, dengan tingkat keterisian hotel (bintang maupun non bintang) pada kisaran 70-85 persen.
“Sementara untuk pembelanjaan wisatawan selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 diperkirakan berada pada kisaran Rp 1.750.000 sampai dengan Rp 2.250.000 per kunjungan,” jelasnya.
Data tersebut diperkuat lantaran banyaknya destinasi wisata alam yang tersebar di Kabupaten Sleman seperti Kaliurang. Kaliadem dan Tebing Breksi, dan destinasi wisata budaya seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko diyakini masih menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan,
Tujuan utama
“Destinasi wisata seperti Kaliurang. Kaliadem, dan Tebing Breksi, Candi Prambanan dan Ratu Boko masih menjadi tujuan utama wisatawan, meskipun tidak sebesar periode libur sekolah di bulan Juni-Juli yang lalu,” katanya.
Selain itu, tingginya intensitas hujan selama periode ini, banyak masyarakat maupun wisatawan yang memanfaatkan kunjungannya ke destinasi wisata belanja, seperti Pakuwon Mall, Plaza Ambarrukmo, Jogja City Mall dan Sleman City Hall.
“Destinasi wisata belanja ini menjadi alternatif kunjungan wisatawan selama berada di Kabupaten Sleman,” jelas Ishadi.
Berdasarkan data sementara pergerakan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara di Dispar Sleman sampai dengan 15 Desember 2024, tercatat tidak kurang dari 7,45 juta pergerakan wisatawan yang didominasi wisatawan nusantara sebesar 97,25 persen (setara dengan 7,24 juta pergerakan wisatawan).
Keterisian hotel
Momentum Nataru, lanjut Ishadi, diharapkan bisa memberi berkah bagi pelaku bisnis penginapan. Perkiraannya, tingkat keterisian hotel bintang maupun non bintang pada kisaran 70-85 persen.
“Kami sudah mengingatkan semua pengelola hotel dan pusat perbelanjaan agar memastikan kelaikan fungsi mekanikal dan elektrikal lift dan eskalator yang ada,” kata Zayid.
Ishadi juga mewanti-wanti usaha pelaku kuliner dan parkir agar tidak aji mumpung. Pemilik bisnis kuliner diminta memasang informasi harga makanan dan minuman di tempat yang dapat dilihat pelanggan. Sementara bagi pengelola parkir diingatkan agar mematuhi besaran tarif parkir yang telah ditetapkan dalam Perda, dan memberikan karcis parkir kepada pemilik kendaraan bermotor. (*)