Diguyur Hujan, Panggung Seni Budaya Muhammadiyah Bantul Prabusena 2025 Meriah

Kesenian dan kebudayaan  merupakan sesuatu yang bisa menjadi wasilah atau media untuk menyampaikan ajaran ajaran kebaikan.

Diguyur Hujan, Panggung Seni Budaya Muhammadiyah Bantul Prabusena 2025 Meriah
Pementasan Karawitan IPM Bantul memeriahkan ajang PRABUSENA 2025. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Bantul menggelar acara Panggung Apresiasi, Budaya, Seni dan Keislaman (Prabusena) Muhammadiyah Student's Creativity Competition (MSCC).

Kegiatan bertema Upaya Kultivasi Lahan Potensi Pelajar Berdaya itu berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Sabtu (31/5/2025) malam.

Meskipun diguyur hujan, penonton tidak surut bahkan memadati  lokasi acara yang dibuka oleh Wakil Bupati Bantul, H Aris Suharyanta MM, dengan pemukulan kentongan.

Tampak hadir Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bantul, Hj  Emi Indriyani S Pd, Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Bantul Fraksi Persatuan Ummat Nasional (F-PUN), Herry Fahamsyah MM MIP, Ketua PDM Bantul, H Arba Riksawan Qomaru SE dan Hj Farida Ulfah Ma'rifah SH selaku Ketua PDA Kabupaten serta tamu undangan.

Penampilan tari IPM Bantul pada ajang PRABUSENA 2025. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Ketua PD IPM Kabupaten Bantul, Syauqi Marsa Taqiyuddin, mengatakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah mampu menjadi organisasi yang berbenah dalam mewujudkan pelajar muslim yang terampil berilmu dan berakhlak mulia.

"Pada bulan November 2023 IPM Bantul telah resmi melaksanakan Musda yang merupakan permusyawaratan tertinggi dalam konteks IPM tingkat kabupaten maupun kota. Selain memilih formatur yang nantinya melahirkan ketum dan sekum yang baru, musda merupakan wahana keilmuan atau ruang diskusi membahas agenda strategis di IPM Bantul satu periode ke depan," ujarnya.

Salah satu agenda aksi yang di dalamnya terdapat empat komponen yakni penguatan cabang ranting, gerakan ekoliterasi pengembangan literasi digital dan pengembangan seni budaya.

Dia menambahkan, kesenian dan kebudayaan diyakini lahir dari olah rasa dan jiwa manusia yang terbentuk dalam nilai estetika dan keindahan dalam bentuk  materiil maupun non materiil.

Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta membuka acara PRABUSENA 2025 dengan pemukulan kentongan. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

"Kesenian dan kebudayaan tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia termasuk dalam sejarah kita semua seperti Sunan Kalijaga menggunakan wayang untuk menyebarkan agama Islam, begitu juga dengan Kiai Ahmad Dahlan mengadakan kajian dengan santri santrinya,"  jelasnya.

Kesenian dan kebudayaan  merupakan sesuatu yang bisa menjadi wasilah atau media untuk menyampaikan ajaran ajaran kebaikan.

"Sesuai dengan gagasan yang disampaikan oleh Prof Kuntowijoyo salah satunya  transendensi kebudayaan diartikan bahwa segala kegiatan kebudayaan bisa bernilai ibadah bila diniatkan ibadah untuk Allah SWT," katanya.

PD IPM Kabupaten Bantul melakukan rangkaian kegiatan MSCC PRABUSENA  yang dimulai dari workshop kebudayaan berupa sosialisasi dan edukasi  kepada pelajar Bantul terkait kebudayaan.

Filosofi

Dilanjutkan lomba futsall tingkat SD se-Bantul dan menyelenggarakan MSCC yang merupakan ajang perlombaan tingkat SMP dan SMA sederajat.

"Malam ini merupakan puncak PRABUSENA, Panggung Apresiasi Budaya, Seni dan Keislaman. Ketika berbicara PRABUSENA maka kami teringat dengan filosofi Memayu Hayuning Bawana yang artinya memperindah keindahan bumi," katanya.

Disebutkan, ada tiga komponen Memayu Hayuning Bawana yaitu kerahmatan dan keselamatan manusia terlahir dari mereka sendiri, sangkan paraning dumadi dan manunggaling kawula gusti.

Sedangkan Arba Riksawan Qomaru mengatakan  PRABUSENA merupakan puncak dari berbagai kegiatan MSCC yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan menyelenggarakan berbagai lomba dan kreativitas pelajar.

Apresiasi

"Teman-teman sekalian atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah sangat menyambut baik kegiatan ini.   Jangan ragu-ragu untuk berkarya," tegasnya.

Wakil Bupati Bantul menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terlaksananya PRABUSENA karena memiliki peran yang strategis dan positif sebagai wadah mengoptimalkan minat dan bakat keluarga besar IPM Bantul.

"PRABUSENA adalah sebuah bukti nyata bahwa Pelajar Muhammadiyah tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan keagamaan, namun juga memiliki kepedulian yang mendalam terhadap pelestarian budaya, pengembangan seni, serta penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Pada era yang serba cepat dan penuh tantangan ini, menjaga identitas budaya dan nilai-nilai luhur adalah sebuah keharusan," katanya.

Sebagai generasi muda, lanjut dia, IPM memiliki peran sentral menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya. Melalui seni, bisa menyampaikan pesan-pesan kebaikan, menginspirasi, dan menyatukan berbagai perbedaan.

Peradaban

"Dan melalui nilai-nilai keislaman, kita memiliki landasan moral dan etika yang kuat untuk membangun peradaban yang madani," kata Aris.

Ditambahkan,  PRABUSENA bukan hanya sekadar panggung hiburan, tetapi lebih dari itu adalah wadah yang sangat strategis bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan bakat dan mengasah kreativitas.

Dalam acara tersebut diumumkan hasil lomba yakni juara umum MSCC kategori  SMP/sederajat diraih oleh MTs Muhammadiyah Bambanglipuro. MSCC tingkat SMA/sederajat  juara umum diraih MBS Pleret. (*)