Dari Benteng Pertahanan ke Motor Pembangunan: Kodim 0734 Ubah Paradigma, Sinergi Total Demi Yogyakarta Maju

Keterlibatan TNI dalam pembangunan bukanlah program sampingan, melainkan implementasi nyata dari visi besar TNI untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat dan mandiri, berlandaskan semangat gotong-royong

Dari Benteng Pertahanan ke Motor Pembangunan: Kodim 0734 Ubah Paradigma, Sinergi Total Demi Yogyakarta Maju
Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Kolonel Inf Arif Setiyono SIP MHI. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Citra Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini tak lagi melulu identik dengan deru alutsista dan ketangguhan di medan perang. Di jantung Kota Pelajar, Kodim 0734/Kota Yogyakarta membuktikan bahwa prajurit TNI adalah motor penggerak pembangunan daerah, bahu-membahu dengan pemerintah kota dan denyut nadi warganya. Mereka meretas paradigma lama, menunjukkan bahwa benteng pertahanan negara juga bisa menjadi garda terdepan kemajuan sosial dan ekonomi.

Dalam sebuah dialog hangat dengan Forum Jurnalis Jogja, Senin (2/6/2025), Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Kolonel Inf Arif Setiyono SIP MHI, memaparkan visinya.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam pembangunan bukanlah program sampingan, melainkan implementasi nyata dari visi besar TNI untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat dan mandiri, berlandaskan semangat gotong-royong.

“Kami memiliki banyak program untuk Kota Yogyakarta yang semakin baik,” ujar Kolonel Arif.

Guna mewujudkan misi ini, Kodim menggulirkan serangkaian aksi konkret. Sejak beberapa bulan terakhir, personel Kolonel Arif sudah meluncurkan Jogja Cling yang membidik kebersihan kota, Jape Methe dan Babinsa Ngalong yang mempererat kedekatan dengan masyarakat, hingga Sarapan Gratis yang menyentuh aspek sosial dan menjadi kepanjangan tangan untuk menginformasikan program-program pemerintah ke rakyat secara langsung.

Isu-isu trending dan krusial, juga turut jadi perhatian. Misalnya terkait problem sampah, Kodim 0734 menunjukkan komitmen serius dalam mendukung Pemkot Yogyakarta mengatasi persoalan ini, dengan meluncurkan program ecobox.

“Kami membuat ecobox untuk menampung sampah non-organik. Piranti ini akan kami tempatkan di titik-titik strategis termasuk di sekolah-sekolah,” terang Dandim, sebuah solusi inovatif yang langsung menyasar akar permasalahan.

Kodim juga tengah merancang kolaborasi strategis dengan para pelaku wisata dan pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu rencana ambisiusnya adalah menyiapkan “ruang” khusus untuk membantu memasarkan produk-produk hasil pertanian wilayah Kota Jogja di seputaran Jalan AM Sangaji.

Saat ini, ide tersebut sedang dalam pematangan bekerjasama dengan komunitas yang memiliki konsern dengan urban farming.

“Kami berharap, ini akan menjadi agenda rutin. Selain menjadi sarana para pelaku urban farming memasarkan produknya, juga bisa menjadi alternatif wisata baru, untuk membantu mengurai kepadatan kota Jogja khususnya Malioboro,” kata Kolonel Arif.

Langkah-langkah progresif ini, menurut Dandim, adalah perwujudan dari misi TNI untuk memantapkan kemampuan yang integratif serta bersinergi dengan seluruh komponen bangsa.

Harapannya, setiap prajurit di jajaran Kodim 0734 tidak hanya mahir dalam tugas pertahanan, tetapi juga menjadi agen perubahan positif yang memberi kontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan warga Yogyakarta. (*)