Pertama di Jawa, Umat Hindu Bangun Sekolah di Gunungkidul
Saya mohon umat Hindu harus bisa mensukseskan program kerja pemerintah.
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Langkah penting pembangunan pendidikan di Kabupaten Gunungkidul terus digencarkan salah satunya dengan groundbreaking ceremony pembangunan Gedung Adi Widyalaya Gautama.
Acara itu dihadiri oleh sejumlah tokoh penting termasuk Pembimas Hindu DIY, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Bupati Gunungkidul, Ketua DPRD Gunungkidul dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu RI.
Pembimas Hindu DIY, Didik Widya Putra, menyatakan impian umat Hindu untuk memiliki Gedung Adi Widyalaya Gautama di Kabupaten Gunungkidul akhirnya terwujud.
"Meski baru tahap groundbreaking, calon peserta didik sudah ada sebelas orang," katanya pada peletakan batu pertama yang digelar di Padukuhan Bendo, Beji, Ngawen, Kamis (11/7/2024).
Didik berharap tahun ajaran 2025, Adi Widyalaya Gautama mendapatkan izin operasional. Pembangunan gedung ditargetkan selesai sepuluh bulan ke depan dan minimal selesai dua ruang. "Adi Widyalaya Gautama untuk mendukung TK dan Paud yang saat ini sudah ada," jelasnya.
Layanan keagamaan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Dr H Masmin Afif M Ag menegaskan komitmen pemerintah membina dan membimbing semua umat beragama termasuk umat Hindu. Pendampingan merupakan bagian nyata hadirnya pemerintah memberikan layanan keagamaan.
"Kita bangga karena pembangunan ini baru satu-satunya peletakan batu pertama di Gunungkidul. Kementerian agama siap mem-back up agar pembangunan cepat selesai," kata Masmin Afif.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya pemerintah konsens masalah pendidikan.
"Kalau kualitas SDM rendah akan menjadi manusia yang selalu dikalahkan. Orang yang tidak berwawasan dihadapkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi sehingga harus terus beradaptasi," ucapnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu RI, Prof Dr Drs I Nengah Duija M Si mengapresiasi pembangunan ini sebagai langkah penting memberikan pendidikan bercirikan keagamaan Hindu.
Belajar regulasi
"Jika muslim punya Madrasah, umat Hindu punya Adi Widyalaya. Kita belajar banyak dengan umat Islam yang punya regulasi tentang madrasah," katanya.
Nengah mengatakan, Adi Widyalaya adalah tempat pendidikan umum berciri khas keagamaan. Saat ini di Indonesia jumlahnya baru 87 dan ditambah di Gunungkidul ini menjadi 88.
Ini merupakan pembangunan pertama di Pulau Jawa. "Saya mohon umat Hindu harus bisa mensukseskan program kerja pemerintah," pintanya.
Dengan adanya Gedung Adi Widyalaya Gautama diharapkan umat Hindu di Kabupaten Gunungkidul dapat memiliki tempat pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan dan keagamaan yang kuat.
"Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM yang berwawasan luas dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman," katanya. (*)