Ribuan Peserta Meriahkan Kirab Budaya Nitilaku UGM

Kirab budaya Nitilaku menjadi tradisi UGM sebagai upaya mengenang sejarah.

Ribuan Peserta Meriahkan Kirab Budaya Nitilaku UGM
Prosesi kirab budaya Nitilaku UGM 2024. (anung marganto/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ribuan peserta terdiri dari 47 kelompok masyarakat ikut memeriahkan kirab budaya Nitilaku yang diselenggarakan dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (15/12/2024).

Peserta dilepas oleh Ketua Pengurus Pusat (PP) Kagama, Basuki Hadimuljono didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito.

Dengan tema Silaturahmi Kebangsaan: Merawat Harmoni, Meruwat Semangat Persatuan, Nitilaku 2024 UGM mencerminkan semangat kolaborasi lintas generasi dan integrasi berbagai elemen, mulai dari sivitas akademika UGM, komunitas budaya, masyarakat umum hingga swasta dan pemerintah.

Rektor UGM Prof dr Ova Emilia mengungkapkan kirab budaya Nitilaku sudah menjadi tradisi di UGM sebagai upaya untuk mengenang sejarah perjalanan universitas di kampus Bulaksumur. Kirab budaya juga menjadi simbol jalinan strategis antara keraton, kampus dan masyarakat.

Pelepasan peserta Kirab Nitilaku UGM di Bulaksumur, Minggu (15/12/2024). (anung marganto/koranbernas.id)

“Nitilaku ini menjadi pengingat seluruh sivitas akademika maupun alumni terhadap perjuangan UGM mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus meneguhkan UGM sebagai kampus kebudayaan,” ungkap Ova.

Pihaknya menyampaikan apresiasi atas partisipasi alumni dari berbagai daerah yang ikut memeriahkan kegiatan Nitilaku yang diprakarsai oleh pengurus Kagama.

“Semoga silaturahmi ini dapat dilanjutkan sehingga seluruh Kagama bersama semua lapisan masyarakat dapat bersinergi, menjaga, memelihara dan mengembangkan kearifan lokal serta mewujudkan relasi sinergis antara kampus, keraton dan masyarakat. Ini menunjukkan kedekatan alumni terhadap almamater tetap terjaga,” kata Ova.

Ketua Umum PP Kagama, Basuki Hadimuljono, mengatakan kirab budaya Nitilaku 2024 sebagai pertanda UGM tetap mempertahankan jati dirinya sebagai universitas perjuangan, universitas kerakyatan, universitas persatuan, universitas kebudayaan dan universitas Pancasila.

Beri manfaat

“Kagama dengan tagline guyub, rukun, migunani, akan selalu berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Indonesia maju bersama Kagama,” terang Basuki.

Rangkaian kirab budaya Nitilaku di antaranya Pameran Jejak Pengetahuan UGM yang menampilkan perjalanan sejarah, inovasi dan kontribusi UGM dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan telah dilaksanakan sejak 14 Desember 2024 dan berlangsung hingga perayaan Dies Natalis UGM, 19 Desember.

Sebelumnya, pada 14-15 Desember digelar panggung kesenian, pasar kangen dan pasar UMKM yang diisi beragam pertunjukkan seni tradisional dan modern serta kuliner dan produk khas tempo dulu.

Puncak kegiatan Nitilaku ditutup dengan penyerahan dana beasiswa sejumlah Rp 183 juta oleh Kagama Lari untuk Berbagi (KLUB) kepada UGM.

Galang dana

Penggalangan dana dilakukan melalui kegiatan UGM Ultra 75K Charity Run (UUCR). Penyaluran beasiswa akan dilakukan melalui program Gadjah Mada Peduli mendampingi program beasiswa Kagama yang diinisiasi oleh Pengurus Pusat Kagama.

Hadir pada acara tersebut sejumlah alumnus yakni Prof Mahfud MD, Budi Karya Sumadi, GBPH Prabukusumo, Ganjar Pranowo, Prof Paripurna Sugarda bersama. (*)

Penyerahan Pataka Fakultas kepada para dekan di Lingkungan UGM menandai selesainya Prosesi Nitilaku. (anung marganto/koranbernas.id)