Ini Berat, Kita Harus Kuat Melaluinya

Ini Berat, Kita Harus Kuat Melaluinya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- “Kondisi ini sangat berat, sangat pahit bagi para pelaku pariwisata. Namun kita harus kuat melaluinya. Saya berharap semua taat pada aturan. Pelaku wisata juga mengikuti vaksinasi sebagai syarat pembukaaan kembali obyek dan tentunya  ketika sudah ada  tren penurunan kasus Covid-19 di wilayah kita.”

Kalimat itu diucapkan dengan mata berkaca-kaca oleh Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo . Ya, mulai 3 hingga 20 Juli 2021 semua obyek wisata di Kabupaten Bantul ditutup. Baik yang dikelola pemerintah, swasta, Pokdarwis hingga desa wisata, menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali. Semua untuk menekan laju penambahan positif Covid-19 di Bantul yang kasus hariannya mencapai ratusan orang.

“Dan agar mereka juga memahami semua ketentuan dan tujuan PPKM Darurat, maka saya mengumpulkan semua pelaku wisata,“ katanya.

“Kalau saya di Dinas, yang saya pikirkan adalah ‘anak-anak’ saya. Mereka sekarang seperti apa? Tetapi memang kita harus kuat dan bersama-sama melalui pandemi ini,”tambah Kwin.

Sementara Kasie Data Dinas Pariwisata Bantul, Purnomo Adi Markus, mengatakan hingga saat ini telah dilaksanakan vaksinasi di Joglo Parangtritis dengan sasaran pelaku wisata dari Parangtritis, Mancingan dan Parangkusumo . Pada Rabu, 30 Juni 2021 datang 329 orang, tervaksin 311 orang dan gagal divaksin 18 orang. Pada Kamis (1/7/2021), datang 326 orang, tervaksin 309 orang dan gagal divaksin 17 orang.

Di gedung TIC dilakukan vaksinasi bagi pelaku wisata dari  Pantai Depok, Laguna Depok, Pantai Cemoro Sewu dan  Gumuk Pasir. Hari Rabu (30/6/2021), datang 313 orang, tervaksin 265 orang dan gagal divaksin 27 orang. Hari Kamis  (1/7/2021), datang 264 orang, tervaksin 255 orang dan gagal divaksin 8 orang.

Untuk Balai Kalurahan Srigading  dan Gadingsari, Sanden diperuntukan bagi pelaku wisata dari Baros, Pengklik, Samas, Pandansimo dan Goa Cemara. Pada Rabu (30/6/2021), di Balai  Srigading datang 289 orang, tervaksin 263 orang dan gagal divaksin 26 orang. Dan Kamis (1/7/2021), di Kalurahan Gadingsari datang 431 orang, tervaksin 398 orang, gagal divaksin 33 orang.

Balai Kalurahan Poncosari, Srandakan, vaksinasi untuk  pelaku wisata dari Cangkring, Pantai  Kwaru, Pantai Baru, Pandansimo. Pada  Rabu (30/6/2021), datang 276 orang, tervaksin 247 orang dan gagal divaksin 29 orang. Hari Kamis (17/2021), datang 314 orang, tervaksin 276 orang dan dagal divaksin 38 orang.

Sedangkan Subagyo, pengelola wisata Pantai Goa Cemara, mengatakan adanya penutupan tersebut tentu berimbas kepada kehidupan. Sebab berkecimpung di sektor wisata menjadi salah atu tumpuan perekonomian.

“Tetapi ketika ini aturan dan memang tujuanya untuk menurunkan angka Covid-19, maka kami mendukung. Begitupun kami juga ikut vaksin sebagai program dari pemerintah, dan pada saatnya kami bisa buka kembali ketika semua pengelola dan pelaku wisata telah menjalani vaksinasi dan angka Covid turun,” kata Subagyo yang mengikuti vaksinasi di Balai Kalurahan Gadingsari, Sanden.

Obyek Wisata Sepi

Penutupan seluruh obyek wisata di Bantul berimbas pada kondisi di wilayah ini. Jika biasanya akhir pekan, Sabtu dan Minggu, kendaraan wisatawan banyak yang masuk ke Bantul, hari ini terlihat sepi. Begitupun Pantai Parangritis yang menjadi obyek wisata andalan di Bantul, lengang. Petugas juga memberi tanda tutup di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) dan juga diberi spanduk berisi informasi PPKM Darurat 3 hingga 20 Juli.

“Saya hampir setiap hari melewati Parangtritis ketika berangkat dan pulang mencari rumput untuk ternak. Hari ini saya lewat sepi, tidak ada kendaraan wisatawan yang datang. Petugas juga sudah berjaga,” kata Suyanto, warga Purwosari, Gunungkidul, ketika melintas wilayah Parangtritis usai mencari pakan ternak di Pundong, Bantul. (*)