Pemuda Suarakan Keistimewaan DIY dan Dukung Toleransi
Generasi muda saat ini hidup dalam dunia digital yang sangat cepat di mana negara satu dengan yang lain seperti tanpa sekat.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ruang Kolaborasi Pemuda (RKP) bersama Dema UIN Sunan Kalijaga (Suka) menggelar Kongres Pemuda Indonesia untuk Yogyakarta Istimewa bertema Merajut Kebhinnekaan, Memperkuat Pancasila di Convention Hall kampus setempat, Rabu (11/6/2025).
Kegiatan itu dibuka Rektor UIN Suka, Prof Noorhadi. Sebagai narasumber anggota DPR RI, Sukamta, akademisi dari UGM Prof Purwo Santoso, Ketua RKP M Asruri Faishal Alam serta tokoh mahasiswa.
Usai kongres dilanjutkan deklarasi oleh 200 peserta pemuda lintas agama, lintas kampus, lintas suku dan lintas organisasi tentang komitmen menjaga keistimewaan DIY, anti-SARA dan menjaga toleransi.
Mereka juga menandatangani banner dukungan serta aksi simpati turun ke jalan seputar kampus UIN Sunan Kalijaga menyuarakan hal tersebut.
Aksi simpatik turun ke jalan menyuarakan keistimewaan Yogyakarta, anti SARA dan menjaga toleransi. (istimewa)
"Kegiatan ini untuk merefleksikan bersama bulan lahirnya Pancasila dan diiisi dengan semangat Kongres Pemuda yang mendukung keistimewaan, anti SARA dan menjaga toleransi. Jadi, ini bentuk keseriusan banyak pihak termasuk pemuda untuk terlibat aktif agar semua tetap bisa terjaga," kata Sukamta.
Menurut dia, generasi muda saat ini hidup dalam dunia digital yang sangat cepat di mana negara satu dengan yang lain seperti tanpa sekat. Jika tanpa penguatan identitas diri dikhawatirkan mereka akan terbawa pada budaya yang tidak sesuai bagi bangsa ini misalnya liberalisme.
"Penguatan kebudayaan dan karakter termasuk menjaga keistimewaan dan menjaga Pancasila adalah salah satu bagian dari menjaga dan merawat NKRI," katanya.
Ketua Dema UIN Sunan Kalijaga, Umar Ma'ruf, mengatakan para pemuda telah bersepakat bersama-sama menjaga keistimewaan DIY, anti SARA dan menjaga toleransi. Ini adalah penegasan terhadap komitmen dari para pemuda yang ada di Yogyakarta untuk menjaga agar Yogyakarta dan Indonesia secara lebih luas menjadi negara yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (*)