Apindo dan SMKN 3 Yogyakarta Kerja Sama Program Pengusaha Mengajar

SMKN 3 Yogyakarta telah mempersiapkan berbagai layanan komprehensif.

Apindo dan SMKN 3 Yogyakarta Kerja Sama Program Pengusaha Mengajar
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Program “Pengusaha Mengajar” antara DPP APINDO DIY dan SMKN 3 Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah terobosan strategis akan mengubah lanskap pendidikan kejuruan di Yogyakarta melalui program inovatif "Pengusaha Mengajar".

Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama SMKN 3 Yogyakarta akan menandatangani perjanjian kerja sama yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan fundamental antara dunia pendidikan dan industri.

Ketua Panitia Pengusaha Mengajar, H Samrat SE MM, menegaskan inisiatif ini merupakan evolusi dari konsep link and match yang telah diperkenalkan sejak 1980-an.

"Perbedaan signifikan terletak pada pendekatan holistik yang mencakup pelatihan, mentoring dan pendampingan berkelanjutan," kata Samrat saat berbicara pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Program “Pengusaha Mengajar” antara DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) DIY dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMKN 3 Yogyakarta, Kamis (23/1/2025).

Dunia kerja

Menurut dia, program ini lahir dari kesadaran mendalam akan kebutuhan transformasi pendidikan vokasional. Selama ini, lulusan SMK sering kali mengalami kesulitan beradaptasi dengan tuntutan dinamis dunia kerja.

Pengusaha Mengajar sebagai solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan tersebut, dengan menawarkan pendekatan yang jauh lebih integratif.

Melalui kolaborasi antara pengusaha dan lembaga pendidikan, program ini tidak sekadar memberikan pengetahuan teoritis, melainkan membuka akses langsung kepada pengalaman praktis dunia usaha.

Siswa tidak hanya akan mendapatkan transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, pengembangan etos kerja, dan pemahaman mendalam tentang dinamika industri kontemporer.

Praktik nyata

Dia menyatakan, para siswa akan diekspos langsung pada praktik nyata di perusahaan, memastikan mereka tidak sekadar memiliki keterampilan teknis, namun juga kemampuan adaptasi yang tinggi.

Kepala SMKN 3 Yogyakarta, Widada S Pd M Pd, mengungkapkan sekolahnya telah mempersiapkan berbagai layanan komprehensif, mulai dari boga, garmen hingga desain.

"Kemampuan praktis siswa telah teruji, dengan kapasitas mengerjakan berbagai proyek mulai dari desain gantungan, instalasi listrik, hingga pemasangan CCTV," ujarnya.

Penandatanganan kerja sama yang dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk kepala Dinas Pendidikan, Tenaga Kerja dan anggota DPRD, menandakan komitmen multipihak dalam mendorong pendidikan berkualitas.

Langkah strategis

Ini bukan sekadar kerja sama formal, melainkan langkah strategis mempersiapkan generasi muda yang produktif dan berdaya saing.

Pengusaha Mengajar tidak hanya sekadar program, tetapi representasi nyata transformasi pendidikan kejuruan. Dengan menghubungkan secara langsung potensi siswa dengan kebutuhan riil industri, inisiatif ini berpotensi menjadi model intervensi pendidikan yang dapat diterapkan secara nasional.

Harapan besar program ini adalah melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak sekadar memiliki keterampilan teknis, tetapi juga karakter unggul, etos kerja kuat, dan kemampuan adaptasi tinggi menghadapi era transformasi digital dan industri 4.0. (*)