Puskeswan di Sleman Tutup Sementara

Puskeswan di Sleman Tutup Sementara

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan, Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Sleman, untuk sementara ditutup. Hal ini disebabkan dokter hewan yang ada, saat ini sedang dikerahkan untuk mengebut pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Sleman.

“Targetnya, dalam tiga hari sebanyak 3.100 dosis bisa disuntikkan untuk prioritas sapi perah. Sebanyak 100 dosis vaksin sudah disuntikkan, Sabtu (25/6/2022) lalu,” kata Suparmono di Sleman, Selasa (28/6/2022).

Menurut Suparmono, semua tenaga di Puskeswan sedang dikerahkan dan dimasukkan ke dalam tim. Dalam 1.000 suntikkan vaksin, dibutuhkan 16 tim. Satu tim terdiri dari 3 orang dokter hewan, paramedis dan petugas input data. Jika berhitung total petugas yang ada, jumlahnya tidak cukup.

“Jadi Puskeswan akan kami tutup. Karena semua tenaga kami kerahkan untuk menyelesaikan vaksinasi,” kata Suparmono.

Karena itu, program vaksinasi PMK di Sleman dibantu FKH UGM dan kini sedang menjalin komunikasi dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) untuk ikut membantu saat mulai penyuntikkan.

Dikatakan Suparmono, Kabupaten Sleman mendapat alokasi vaksin PMK tahap pertama dari Pemerintah Pusat sebanyak 3.100 dosis.

Jumlah sebanyak itu, diutamakan untuk mem-vaksin sapi perah di wilayah Pakem, Cangkringan maupun Turi.

Suparmono juga mengungkapkan, pelaksanaan vaksin PMK sejauh ini tidak mudah. Ada sejumlah kendala terutama di kandang komunal. Dicontohkan, saat dilakukan survei semua sapi di kandang dalam keadaan sehat. Tidak ada yang sakit. Tetapi, ketika masuk jadwal vaksinasi ternyata didapati ada 1 atau 2 sapi yang bergejala.

Jika seperti itu, maka semua sapi dalam kandang tersebut harus ditinggal dan mencari kandang yang lain.

“Jadi kami harus memastikan bahwa yang kami suntik benar-benar sapi sehat. Itu tidak mudah,” kata Suparmono. Selain itu, masih ada peternak yang takut sapinya disuntik vaksin PMK.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan tahap pertama Kabupaten Sleman mendapat alokasi vaksin sebanyak 3.100 dosis. Jumlah tersebut, dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan vaksin ternak di Sleman sebanyak 90.000. Karena itu, Kustini mengaku akan meminta kembali vaksin.

“Kita akan minta terus, ini kan tahap pertama untuk ternak sapi perah,” kata Kustini. (*)