Program Prakerja Mungkin Dilanjutkan Tahun 2025

Prakerja baru saja mendapatkan penghargaan internasional

Program Prakerja Mungkin Dilanjutkan Tahun 2025
Laporan Pelaksanaan Prakerja 2023 di Hotel St Regis, Setiabudi Jakarta,  Selasa (15/5/2024). (anung marganto/ koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Selama kurun waktu empat tahun, sejumlah 18 juta orang lebih telah berhasil menerima akses pelatihan dari Prakerja. Kemungkinan, program tersebut akan dilanjutkan lagi pada tahun 2025.

Hal ini terungkap di dalam Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2023 dan Diskusi Publik di Hotel St Regis, Setiabudi Jakarta, Selasa (15/5/2024) sore.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,  Susiwijono Moegiarso yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Prakerja berhasil menavigasi perubahan dari skema semi bansos pada masa pandemi menjadi skema normal sejak 2023.

Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya pelatihan Prakerja dalam bentuk luring/offline. Pelaksanaan Program Prakerja juga sudah mencakup semua kabupaten/kota se-Indonesia.

“Pada hari ini, ada gubernur/bupati/walikota dan perwakilan alumni dari berbagai daerah yang hadir di sini. Bapak Menko Perekonomian sangat bangga dengan perjalanan Prakerja, dengan segala dinamika dan perubahan kebijakan Prakerja bisa tetap terlaksana dengan baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh 18,1 juta penerima dari seluruh Indonesia,” ungkap Susiwijono.

Direktur PMO bersama Sesmenko Perekonomian dan undangan memberikan keterangan pers. (anung marganto/ koranbernas.id)

Dia menerangkan, terdapat lebih dari 390 lembaga penyedia pelatihan baik universitas, politeknik, yayasan, BLK komunitas, perusahaan multinasional maupun education technology yang tergabung dalam ekosistem Prakerja.

Lembaga pelatihan tersebut berasal dari Batam hingga Timika. Pelatihan yang ditawarkan juga bervariasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar misalnya perawatan excavator, bulldozer, green skills, hingga AI. Variasi pelatihan yang ditawarkan Prakerja saat ini mencapai sekitar lebih dari 5.600 pelatihan.

“Ada juga puluhan universitas, politeknik, NGO dan dunia usaha yang membantu meng-assess kelayakan pelatihan dan lembaga pelatihan Prakerja. Sebentar lagi, Prakerja juga akan membantu pelatihan bagi angkatan kerja kita yang ingin bekerja di luar negeri,” kata Susiwijono yang juga Sekretaris Komite Cipta Kerja itu.

Dia mengatakan dari studi yang sudah dilakukan pihak independen, Prakerja terbukti mendorong lifelong learning, literasi digital, inklusi keuangan, kebekerjaan dan kewirausahaan. Prakerja juga menciptakan peluang kerja lewat pertumbuhan lembaga-lembaga pelatihan sebagai instruktur, penulis modul, tenaga administrasi, grader, marketing, IT serta  customer service.

Menurut dia, keberhasilan Program Prakerja juga telah mendapat pengakuan internasional, tidak hanya UNDP, UNESCO dan Ratu Maxima Belanda, namun juga dari ADB dan GIZ. Prakerja juga dipelajari bahkan diadaptasi oleh negara-negara lain termasuk Kamboja.

ARTIKEL LAINNYA: Puluhan Perusahaan Membuka Rekrutmen di Career Days 2024 Sekolah Vokasi UGM

“Terkini, Prakerja baru saja mendapatkan penghargaan internasional, Honorable Mention di Wenhui Award 2022 untuk kategori Inovasi Pendidikan. Jadi, Indonesia diakui dengan inovasi bidang pendidikan saat pandemi untuk wilayah Asia Pasifik. Ini penghargaan Wenhui Award pertama buat Indonesia sejak 2010,” kata Susiwijono.

Wenhui Award yang berlangsung sejak 2010 merupakan ajang penghargaan kepada individu atau lembaga yang telah berkontribusi untuk inovasi pendidikan di Asia Pasifik. Inisiasi oleh UNESCO Asia-Pacific Programme of Educational Innovation for Development (APEID) dengan Komisi Nasional Republik Rakyat Tiongkok untuk UNESCO, Wenhui Award tahun 2022 diikuti oleh 94 inovasi dari 25 negara.

“Tidak kurang penghargaan dari nasional maupun internasional, bahkan pada berbagai forum internasional kalau kita berbicara tentang layanan digital, Pemerintah Indonesia dengan bangga selalu menyampaikan mengenai Kartu Prakerja,” kata Susiwijono.

Sebagai perwakilan Pemerintah, Susiwijono mengharapkan Program Prakerja ni akan berlanjut dan lebih baik lagi pada pemerintahan selanjutnya ke depan.

“Saat ini, kita sedang bicara tentang aksesi OECD. Program Prakerja ini akan didorong dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas masyarakat Indonesia. Kami tentu ingin mendorong program ini supaya makin bermanfaat bagi seluruh alumninya dan juga perekonomian Indonesia,” kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: Mengurangi Pengangguran, Pemkab Sleman Gelar Job Fair

Direktur Eksekutif PMO (Project Management Officer) Prakerja, Denni Purbasari, menerangkan dengan berkolaborasi bersama banyak lembaga pelatihan, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK), dapat memberikan kesempatan kepada para penerima manfaat untuk memilih sendiri pelatihan sesuai kebutuhan.

Skema tersebut juga mendorong para penyedia latihan dapat saling bersaing untuk memperbaiki layanan yang diberikan kepada penerima manfaat.

"Prakerja tidak hanya pelatihan, tapi bisa sampai mendapatkan pekerjaan. Makanya, di-dashboard sekarang sudah ada fitur job recommendation dan job search, silakan dicari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian. Ukuran keberhasilan dari Prakerja adalah memberi manfaat bagi alumninya," tegasnya.

Turut hadir dalam acara itu antara lain Mantan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Mantan Menristek Bambang Brodjonegoro, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari.

Pj Gubernur Papua Barat Daya juga datang serta Bupati Kepulauan Talaud, Bupati Merauke, Bupati Nias, Bupaati Sumba Barat Daya, Bupati Sumbawa, Bupati Rote, Wali Kota Manado, Pj Wali Kota Bengkulu, Pj Wali Kota Sabang dan Pj Wali Kota Pariaman. (*)