Limbah Kayu Diolah Jadi Barang Bernilai Tinggi

Limbah Kayu Diolah Jadi Barang Bernilai Tinggi
Kerajinan dari limbah kayu produk Driling Green Wood di Karangweru Kalurahan Tirtomulyo Kretek Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Limbah kayu acapkali hanya dibuang karena dinilai tidak bermanfaat. Atau, sebagian lagi digunakan untuk kayu bakar saat memasak.

Namun di tangan dua sahabat Isnu Pradana dan Ahmad Hajar T, pendiri Driling Green Wood, yang beralamat di Karangweru Kalurahan Tirtomulyo Kretek Bantul, limbah tersebut diolah menjadi aneka kerajinan dengan nilai tinggi. Ada yang dibuat gelang, kalung, ornamen jam tangan, casing HP yang bisa dipesan untuk berbagai tipe, meja dan aneka kerajinan lainnya.

Kepada wartawan dalam acara Dinamika Pembangunan gelaran Dinas Kominfo Bantul, Rabu (3/5/2023), dia mengatakan ide untuk membuat olahan limbah kayu tercetus akhir 2018. Hal itu setelah melihat banyaknya limbah kayu di sekitar tempat tinggalnya.

“Melihat limbah kayu yang banyak maka tercetus ide untuk mengolah jadi barang yang bernilai jual,” kata Isnu. Setelah produk jadi, selanjutnya dipasarkan secara daring dan ada juga yang dijual offline ke obyek-obyek wisata ataupun di bandara YIA.

Harga jual termurah mulai Rp 20.000 hingga Rp 50.000  jenis gelang dan kalung serta termahal Rp 1 juta untuk meja. Dalam membuat kerajinan, kayu tersebut dikombinasikan dengan material lain seperti kerang laut dan kaca. Hasilnya indah dan sangat estetik.

Salah seorang pengunjung workshop, Ernasari, mengatakan kerajinan dari limbah kayu ini sangat estetik dan indah. “Saya suka dengan gelangnya, bagus estetik sekali dan harganya terjangkau,” katanya. (*)