Mengurangi Pengangguran, Pemkab Sleman Gelar Job Fair

Ini merupakan terobosan dan upaya untuk lebih mendekatkan informasi peluang kerja.

Mengurangi Pengangguran, Pemkab Sleman Gelar Job Fair
Kustini Sri Purnomo dan Muhammad Yusuf mengunjungi stan job fair di Atrium Sleman City Hall, Kamis (16/5/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka penyelenggaraan job fair tahun 2024 di Atrium Sleman City Hall, Kamis (16/5/2024). Pembukaan ditandai pemukulan gong oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Yusuf.

Bupati mengatakan kerja sama Pemkab Sleman dengan Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI tidak hanya sebatas mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja, namun juga memberikan penyuluhan bimbingan jabatan serta pelatihan dan achievement motivation training secara gratis.

Menurut Kustini, seluruh fasilitas yang diberikan dalam kegiatan ini merupakan terobosan dan upaya untuk lebih mendekatkan informasi peluang kerja dan sekaligus mengurangi jumlah pengangguran.

"Saya berharap melalui job fair ini, membuka peluang bagi para pencari kerja mengakses informasi peluang kerja dari berbagai perusahaan, baik perusahaan di Sleman maupun di luar wilayah Sleman," kata Kustini.

Selain menyelenggarakan job fair, Kustini menyebutkan upaya menurunkan angka pengangguran juga telah dilakukan Pemkab Sleman melalui berbagai program. Salah satunya melalui program cipta kerja.

ARTIKEL LAINNYA: Sambut Musim Haji 2024, Ragam Produk dan Layanan Unggulan Telkomsel Ini Bisa Dimanfaatkan Jemaah

"Program ini (cipta kerja) bertujuan untuk membuka lebih banyak lapangan kerja. Upaya tersebut kami lakukan secara sinergis bersama perusahaan khususnya yang berada di wilayah Sleman," ungkapnya.

Untuk melahirkan tenaga kerja dengan kualitas mumpuni, Pemkab Sleman berupaya memberikan pelatihan yang terus kami sesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.

"Setiap tahunnya kami memberikan pelatihan melalui Balai Latihan Kerja yang dilengkapi dengan kunjungan langsung ke dunia industri," jelasnya.

Upaya-upaya tersebut memperoleh apresiasi Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI Muhammad Yusuf. Menurunkan angka pengangguran harus diniatkan membawa generasi muda agar bisa eksis tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Yusuf menjelaskan saat ini jumlah angkatan kerja jauh lebih besar dibanding yang bukan angkatan kerja. Hal tersebut berkaitan dengan bonus demografi.

ARTIKEL LAINNYA: Hari Jadi ke-108 Sleman Momentum untuk Bersinergi

"Tentu ada konsekuensinya (bonus demografi). Kalau mereka (angkatan kerja) menghasilkan barang dan jasa, menghasilkan karya, makan ekonomi akan maju. Tapi kalau sebaliknya, akan menjadi potensi bencana demografi," katanya.

Berdasarkan kondisi tersebut, Yusuf mendukung Pemkab Sleman melanjutkan upaya-upaya penurunan angka pengangguran sebagai suatu langkah mitigasi bencana bonus demografi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman Sutiasih dalam laporannya menyampaikan job fair tahun 2014 merupakan kerja sama antara Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI dengan Disnaker Sleman dengan menggunakan model hybrid (offline dan online).

Menurut Sutiasih, melalui job fair tersedia berbagai kebutuhan untuk para pencari kerja seperti informasi lowongan kerja, talkshow, company profile, seleksi pelamar kerja dan hiburan. "Seluruh kebutuhan pelamar kerja dalam job fair ini terintegrasi dalam aplikasi SIAPkerja Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, sehingga dapat mudah diakses oleh pencari kerja maupun pemberi kerja," ungkapnya.

Adapun perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu (secara offline) sebanyak 38 perusahaan swasta dan 2 perusahaan pemerintah. Sedangkan (secara online) sebanyak 10 perusahaan. (*)