Unisa Yogyakarta Bangun TK ABA Semesta: Ikhtiar Pendidikan Islam Berkemajuan Hadapi Globalisasi
Haedar juga menyoroti semakin ketatnya kompetisi pendidikan nasional dan global. Menurutnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tak boleh tertinggal, melainkan harus menjadi bagian dari spirit fastabiqul khairat
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan TK ABA Semesta, sebagai bentuk terobosan baru pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis nilai Islam dan visi global. Pembangunan ini diapresiasi langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang menyebutnya sebagai langkah visioner menghadapi tantangan zaman.
Haedar menilai keberanian Unisa Yogyakarta dan ‘Aisyiyah dalam mendirikan TK ABA Semesta mencerminkan kesiapan menghadapi era persaingan global.
“Pendirian ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi sebuah rancang bangun masa depan yang futuristik. Masa depan tidak boleh datang begitu saja, ia harus diikhtiarkan,” tegas Haedar mengutip QS Al-Hasyr ayat 18.
Haedar juga menyoroti semakin ketatnya kompetisi pendidikan nasional dan global. Menurutnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tak boleh tertinggal, melainkan harus menjadi bagian dari spirit fastabiqul khairat.
“Siapa yang tak mampu bersaing akan tergilas zaman. Maka, membangun TK ABA Semesta adalah bentuk pembaruan strategis yang harus diapresiasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Haedar menekankan bahwa TK ABA Semesta hadir sebagai respons terhadap arus globalisasi yang tak terbendung.
“Istilah semesta bukan sekadar nama. Ini adalah simbol bahwa pendidikan ‘Aisyiyah siap mendunia, menjawab tantangan zaman, dan menebar nilai rahmatan lil-alamin,” imbuhnya.
Pembangunan TK ABA Semesta ini juga sejalan dengan agenda Muhammadiyah dalam melakukan lompatan perubahan dalam pendidikan. Haedar Nashir juga menekankan bahwa pembaruan seperti ini harus terus digerakkan sebagaimana semangat KH Ahmad Dahlan.
“Kalau kita berhenti, maka generasi berikutnya akan memikul beban yang lebih berat,” tandasnya.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah Djohantini, mengungkapkan bahwa ‘Aisyiyah telah menjadi pionir PAUD sejak 1919, bermula dari pendirian Froubel Kindergarden yang kemudian menjadi TK ABA.
“Saat ini terdapat puluhan ribu PAUD dan TK ABA yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk ribuan di DIY. Kehadiran TK ABA harus dirawat dan dikembangkan agar tetap kompetitif dan relevan,” jelasnya.
Noordjannah menegaskan pentingnya menghadirkan pendidikan anak yang berkualitas, bukan sekadar kuantitas. Misi PAUD ‘Aisyiyah adalah memberikan fondasi keagamaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan pendekatan yang menyenangkan dan sesuai perkembangan anak.
“Tantangannya kini adalah membentuk generasi ulul albab dan qurrata a’yun, bukan durriyatan dhiafan—generasi lemah yang tak siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, mengungkapkan bahwa desain TK ABA Semesta dibuat representatif dan sarat filosofi Islam. Bangunan berbentuk lingkaran itu terinspirasi dari tata surya, dengan matahari sebagai pusat orbit yang memancarkan cahaya keilmuan.
“Desain ini simbolisasi dari tempat lahirnya pemahaman akan ilmu, agama, dan alam semesta. Ini adalah ruang belajar yang aman, inspiratif, dan penuh makna,” terang Warsiti.
TK ABA Semesta dibangun di atas lahan seluas 5.523 m² dengan total luas bangunan mencapai 6.628 m². Menurut Warsiti, proyek ini adalah wujud konkret komitmen Unisa sebagai kampus yang berdampak, yang tidak hanya unggul dalam pendidikan tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada pendidikan dasar berbasis dakwah Islam berkemajuan.
“Unisa Yogyakarta adalah amal usaha ‘Aisyiyah. Maka, TK ABA Semesta adalah bukti penghormatan pada sejarah gerakan perempuan Islam ini dan sekaligus dorongan untuk terus berlomba dalam kebaikan di tingkat nasional,” pungkasnya.
Harda mewakili Pemkab Sleman memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar ‘Aisyiyah, Unisa Yogyakarta serta semua pihak yang telah menginisiasi dan mengupayakan pembangunan TK ABA Semesta ini.
Bupati mengatakan pembangunan TK ABA Semesta ini terwujud atas sinergi antara masyarakat, organisasi keagamaan, dan pemerintah, dalam memperkuat pondasi peradaban melalui pendidikan.
“Pembangunan gedung TK ABA Semesta ini bukan sekadar membangun fisik sebuah bangunan. Ini adalah komitmen nyata dari berbagai pihak – termasuk Aisyiyah sebagai salah satu elemen penting dalam gerakan pendidikan nasional untuk menghadirkan lembaga pendidikan yang ramah anak, inklusif dan mendukung pembelajaran yang menyenangkan,” kata Harda.
Harda menambahkan melalui pembangunan pendidikan inklusif yang menjadi prioritas di Sleman, keberadaan lembaga pendidikan usia dini seperti TK ABA Semesta menjadi sangat strategis. Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berpihak pada anak, berlandaskan nilai-nilai kebhinekaan, dan mampu menjawab tantangan zaman.
“Besar harapan kami, TK ABA Semesta nantinya akan menjadi pusat pembelajaran anak usia dini yang unggul, representatif, dan menjadi teladan baik dari segi manajemen pendidikan maupun dari partisipasi masyarakatnya. Semoga proses pembangunan TK ABA Semesta ini berjalan lancar, aman, dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tutur Harda. (*)