Pedagang Teras Malioboro 2 Optimis terhadap Lokasi Baru, Pemda DIY Diminta Buka Ruang Dialog

Sekarang di TM2, kebersihan gratis, kamar mandi, listrik, tempat gratis. Mau nuntut apa lagi?

Pedagang Teras Malioboro 2 Optimis terhadap Lokasi Baru, Pemda DIY Diminta Buka Ruang Dialog
Aksi massa mendukung rencana relokasi pedagang Teras Malioboro 2. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Di tengah polemik relokasi pedagang Teras Malioboro 2 (TM2), muncul pula suara yang mendukung kebijakan Pemda DIY. Sedangkan sekelompok pedagang masih melakukan aksi protes, sebagian pedagang justru mengapresiasi upaya Pemda DIY dalam meningkatkan fasilitas dan kenyamanan berdagang di lokasi baru.

Tidak sedikit pedagang TM2 menyambut positif kebijakan relokasi ini. Mereka menilai bahwa pemerintah telah berupaya maksimal dalam menyediakan tempat yang lebih layak dan fasilitas yang memadai.

Eko, salah seorang pedagang TM2 mengungkapkan setidaknya 91 pedagang mendukung relokasi ini. "Kami merasa bersyukur dengan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah. Dulu kita di selasar, terus dipindah ke TM2. Kita sudah dimanusiakan, dikasih tempat yang layak," ujarnya, Rabu (11/9/2024).

"Kita harus optimis dan berinovasi dalam berjualan. Jangan hanya menunggu pembeli, tapi kita juga harus jemput bola," tambah Eko mengajak rekan-rekan pedagang lainnya untuk beradaptasi dengan situasi baru.

Listrik gratis

Setali tiga uang dengan Eko, Aris, pedagang lainnya menambahkan fasilitas di lokasi baru jauh lebih baik. "Kalau saat di selasar kita itu harus sewa gudang, bayar pendorong (gerobak). Sekarang di TM2, kebersihan gratis, kamar mandi, listrik, tempat gratis. Mau nuntut apa lagi?" tegasnya.

Para pedagang yang mendukung relokasi juga mengkhawatirkan dampak negatif dari aksi protes yang terus berlanjut. Mereka berpendapat demo justru akan membuat wisatawan enggan berkunjung ke Malioboro. "Kalau terus demo, wisatawan kan takut datang," ungkap Aris.

Meskipun demikian, masih ada sekelompok pedagang yang merasa keberatan dengan relokasi ini. Pada Rabu (11/9/2024), ratusan pedagang kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur DIY Kompleks Kepatihan. Mereka menuntut Pemda DIY untuk membuka ruang dialog terkait permasalahan yang mereka hadapi pasca-relokasi.

Ketua Paguyuban Tri Dharma, Supriyati, menyuarakan kekecewaan kelompoknya karena upaya untuk berdialog dengan Pemda DIY selalu menemui jalan buntu. "Kami juga heran sampai ada perencanaan gambaran tapi dari situ saja kita tidak pernah dilibatkan," ujarnya.

Penataan Malioboro

Menanggapi hal ini, Pemda DIY menegaskan relokasi merupakan bagian dari upaya penataan kawasan Malioboro secara keseluruhan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan baik bagi pedagang maupun wisatawan yang berkunjung.

Pihak pemerintah juga menyatakan akan terus membuka ruang dialog untuk mendengarkan aspirasi dari semua pihak. Mereka berharap dapat menemukan solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan pedagang sambil tetap menjaga keindahan dan kenyamanan Kawasan Malioboro sebagai ikon pariwisata Yogyakarta.

Dengan dukungan pedagang dan komitmen pemerintah untuk terus melakukan perbaikan, diharapkan polemik relokasi TM2 ini dapat segera menemui titik temu yang menguntungkan semua pihak. (*)