Ribuan Warga Gunungkidul Lepas dari Bencana Kekeringan
Dulu, setiap musim kemarau, kami kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi sekarang semua sudah tercukupi.
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) kembali memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
Pada tahun anggaran 2024, ribuan warga dari beberapa kalurahan di wilayah ini berhasil lepas bencana kekeringan terutama saat musim kemarau. Tiga titik Pamsimas diresmikan Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Kalurahan Tegalrejo, Sampang Kapanewon Gedangsari dan Kalurahan Salam Kapanewon Patuk, Rabu (11/9/2024).
Lurah Tegalrejo, Sarjono, mengungkapkan program Pamsimas dilaksanakan di Padukuhan Tanjung RT 05 Kalurahan Tegalrejo sejak Juli dan selesai Oktober.
Tahun ini, satu titik dikerjakan dengan biaya Rp 512 juta. Biaya tersebut meliputi uji laboratorium material sebesar Rp 400 juta, APBKal pengadaan sambungan rumah (SR) sebesar Rp 25 juta, serta partisipasi masyarakat sebesar Rp 87 juta.
Dengan terserapnya mata air dari dua titik di Padukuhan Tanjung, sebanyak 160 SR atau Kepala Keluarga (KK) dari empat RT kini telah terhubung.
Tindak lanjut
"Dulu, setiap musim kemarau, kami kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi sekarang semua sudah tercukupi. Meskipun begitu dari total 2.637 KK di Tegalrejo, baru setengah yang terakses air bersih, sehingga perlu tindak lanjut dan ada intervensi secepatnya," tambah Sarjono.
Lurah Sampang, Suharman, melaporkan pembangunan Pamsimas di kalurahannya menghabiskan dana Rp 476 juta, yang digunakan untuk melayani tiga padukuhan. Sebanyak 1.122 KK kini dapat memanfaatkan air bersih di enam padukuhan.
"Harapan kami, ke depan dua padukuhan yang masih belum terlayani air bersih juga bisa mendapatkan akses," pinta Suharman.
Di Kalurahan Salam, Lurah Asmuni mengungkapkan Pamsimas di daerahnya telah membantu 365 jiwa, terutama saat musim kemarau. "Warga sangat terbantu dengan adanya program ini," ungkapnya.
Pentingnya kolaborasi
Ketua Pokja Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Gunungkidul, Fajar Nugroho, menjelaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mencapai akses air bersih yang 100 persen di Gunungkidul.
"Capaian air minum layak saat ini 90,59 persen, namun perpipaan aman baru 25,1 persen. Sehingga perlunya peningkatan pengelolaan air minum berbasis masyarakat, khususnya melalui Pamsimas," jelasnya.
Dia menambahkan, dari tahun 2016 hingga 2024, investasi sebesar Rp14 miliar telah disalurkan untuk 82 kalurahan di Gunungkidul. Pada tahun 2024, sasaran Pamsimas mencakup enam kalurahan dengan penambahan 994 SR.
Perwakilan BPPW DIY, Indra Karta Sasmita, mengapresiasi pelaksanaan Pamsimas di Gunungkidul yang dianggap tercepat dan dengan hasil memuaskan.
"Ada 24 titik pembangunan Pamsimas di DIY dan 6 di antaranya berada di Gunungkidul. Setelah program ini selesai, pengelolaan yang baik sangat diperlukan agar pompa dan listrik dapat terus berjalan," katanya.
Intervensi PDAM
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyatakan PDAM baru bisa mengintervensi masalah air bersih sebesar 25 persen, sedangkan selebihnya dipenuhi oleh program Pamsimas dan sumur-sumur lain.
"Kami terus berupaya agar seluruh masyarakat Gunungkidul bisa mendapatkan akses air bersih. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan tidak ada lagi droping air di masa mendatang," kata bupati. (*)