Lewat Brain, Sosok Brimob Seketika Berubah Menjadi Pendidik Nan Ramah
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Suasana sedikit berbeda tampak di kediaman Kepala Dusun Nglebeng, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, pada Rabu (17/3/2021) siang. Kala itu, seorang anggota Brimob Polda DIY tampak mengajar murid Sekolah Dasar (SD) dan juga membantu salah satu siswa memecahkan soal mata pelajaran.
Lewat program Brimob Ramah Anak Indonesia atau disingkat Brain, Bharada Polisi El Dhoni mengerahkan kemampuannya dalam mengajar anak-anak. Hal itu seperti berbanding terbalik dengan citra Brimob yang merupakan satuan elit di Polri dan salah satu unit terdepan dalam penanganan kamtibmas.
Dansat Brimob Polda DIY Kombes Polisi Imam Suhadi menuturkan kebijakan Mabes Polri yang meluncurkan program Brain, merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak pandemi.
“Dengan program ini, kami bisa membantu masyarakat yang kesulitan mengakses internet saat pembelajaran jarak jauh. Program Brain ini kami laksanakan di dua lokasi, untuk Batalyon A Pelopor di Rumah kepala dusun Nglebeng Tamanan Banguntapan Bantul dan Batalyon B Pelopor bertempat di Aula Mako Batalyon B Pelopor Sentolo Kulonprogo,” katanya.
Tak terasa, sudah hampir delapan bulan program Brain dilakukan. Jajaran Brimob menanggalkan kesan garang dan tangguh yang mereka miliki, dan menjadi pendidik yang ramah bagi anak-anak.
“Memang pertama kali dicetuskan oleh Dankorbrimob Polri waktu itu, Irjen Pol Drs Anang Revandoko, pada awal bulan Agustus tahun 2020. Hal ini sebagai wujud keprihatinan beliau bahwa banyak orang tua yang terkendala untuk membimbing dan menfasilitasi anak-anaknya belajar dengan metode baru yaitu daring atau online yang terpaksa dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 ini,” papar Imam.
Patuhi protokol
Lewat program Brain, jajaran Brimob di daerah diminta untuk menggunakan fasilitas yang ada di kesatuan, serta menjalin kerja sama dengan masyarakat ataupun instansi terkait demi mempermudah kegiatan belajar mengajar. Protokol kesehatan menjadi hal yang wajib dipatuhi oleh anggota Brimob yang menjadi pendidik.
“Dalam pelaksanaan program Brain, Yon A Pelopor bekerja sama dengan Kepala Dusun Nglebeng yang kebetulan mempunyai sarana sekolah TK dan PAUD. Ruangan yang digunakan saat belajar berada di rumah kepala dusun dengan menggunakan 27 meja kursi milik dusun setempat. Tempat belajar tersebut kami lengkapi dengan fasilitas wi-fi, tempat cuci tangan, thermogun, handsanitizer serta disediakan juga masker dari Satbrimob,” tambahnya.
Selama hampir delapan bulan program Brain di Yogyakarta diampu oleh anggota Yon A Pelopor dan dibantu lima guru pendamping sukarela dengan sasaran siswa SD kelas 1-4 yang tinggal di sekitar Mako Yon A Pelopor, yang membutuhkan bantuan pendampingan belajar. Jumlah siswa setiap harinya, ujar Imam, berkisar antara 20 hingga 27 orang siswa.
Sedangkan untuk Batalyon B Pelopor di Sentolo, program Brain dilaksanakan setiap hari di Aula mako Yon B yang digunakan sebagai ruang belajar dan memanfaatkan 20 set meja kursi yang dipinjam dari SMPN 2 Sentolo. Di tempat ini juga dilengkapi fasilitas WIFI dan perlengkapan protokol kesehatan yang disediakan Satbrimob.
“Sedangkan sasarannya yaitu siswa SD, SMP dan SMA sekitar lingkungan Mako Yon B yang kurang mampu dan siswa yang membutuhkan bimbingan belajar serta terkendala oleh jaringan internet. Program ini diampu oleh anggota Yon B sendiri dengan bantuan mahasiswi PKN STAN dan UGM,” tandas Dansat Brimob.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Polisi Yuliyanto kepada koranbernas.id menerangkan, program Brain menjadi salah satu bentuk program yang dikeluarkan Mabes Polri demi penangan pandemi. “Intinya agar Polri semakin dekat dengan masyarakat. Tidak melulu, polisi itu menangkap penjahat atau menjaga keamanan. Ini salah bentuk nyata kinerja Polri untuk masyarakat,” ujarnya. (*)