Bambanglipuro Segera Mencapai Herd Immunity

Bambanglipuro Segera Mencapai Herd Immunity

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Serbuan vaksinasi berbasis desa digelar oleh Kodim 0729/Bantul di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, dengan sasaran 1.200 orang, Rabu (5/10/2021). Vaksinasi  tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kalurahan Sumbermulyo, Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (Hipakad), tim medis dari Puskesmas Bambanglipuro, RS Khusus Lapangan (RSKL) dan Klinik Pratama Ganjuran serta dukungan operasional dari Sambatan Jogja (Sonjo), yakni sebuah gerakan kemanusiaan yang fokus pada upaya membantu masyarakat rentan dan risiko terhadap dampak penyebaran Covid-19 di DIY.

Vaksinasi disambut antusias. Masyarakat datang dengan tertib lalu mengikuti alur yang dibuat oleh panitia. Mulai mendaftar, skrining kesehatan dan penyuntikan. Semua dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

“Kegiatan hari ini adalah vaksinasi dosis ke 2 Sinovac dan pelaksanaan tahap pertama di Bambanglipuro,”kata Ani Widayani MIP, Lurah Sumbermulyo, kepada koranbernas.id di lokasi.

Dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam vaksinasi tersebut. Juga semangat para relawan.

Sementara Hermi Astuti, pengurus DPD Hipakad DIY, mendukung kegiatan vaksinasi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kami banyak menggelar kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi di tengah masyarakat. Kalau hari ini mendukung vaksinasi, dan kami juga pernah menggelar acara pembagian takjil saat bulan Ramadan lalu,”kata Hermi.

Kepala Puskesmas Bambangliupuro, dr T Glory, mengatakan  mereka membuka layanan dan serbuan-serbuan vaksinasi  di tiga desa, yakni Sumbermulyo, Mulyodadi dan Sidomulyo.

“Untuk serbuan akan kita akhiri. Kemudian kita akan melakukan sweeping vaksinasi berbasis pedusunan. Nanti kader tingkat dusun yang akan melakukan pendataan, siapa saja yang belum vaksin di wilayahnya masing-masing, untuk kemudian diikutkan program vaksin yang digelar Puskesmas,” katanya.

Hal itu merupakan teknik yang digunakan di awal vaksinasi. Saat itu pemerintah mengutamakan vaksin untuk Lansia. Maka agar mendekatkan layanan, vaksinasi digelar di 45 pedusunan se Bambanglipuro dan telah selesai semua. Barulah kemudian vaksinasi dilaksanakan di tingkat desa dengan sasaran usia muda dan juga pra lansia yang lebih mudah mobilitasnya.

Menurut Glory, hingga akhir Oktober ini ditargetkan Bambanglipuro mencapai herd immunity atau kekebalan komunal dengan capaian vaksinasi 85 persen hingga 90 persen.

“Saat ini kita sedang proses menuju ke sana. Adapun total sasaran vaksinasi di Bambanglipuro adalah 28.000-an penduduk,”katanya. 

Apalagi sekarang ada aturan baru, untuk penyintas bisa melakukan vaksinasi sebulan setelah terinfeksi virus dari awannya adalah 3 bulan. “Jadi sekarang masyarakat, termasuk penyintas, antusias mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi,” katanya. (*)