Eks Psikotik Butuh Lingkungan Nyaman untuk Stabilkan Kesehatan Jiwanya
Rumah singgah ini melayani eks psikotik tanpa memungut biaya perawatan.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Mengunjungi rumah singgah eks psikotik Dosaraso di Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa Dunia, Selasa (10/10/2033), serasa tidak berada di tempat eks psikotik. Interaksi dengan sebagian besar penghuni serasa tidak seperti bersama eks psikotik.
Lingkungan yang dirasakan mereka nyaman, menjadi salah satu faktor kestabilan kesehatan jiwanya.
Didampingi Sekretaris Dinas Sosial Perlindungan Pemberdayaan Perempuan Anak (Dinsos PPA) Kebumen Siti Nuriyatun Fauziah dan Kepala Bidang Rehabilitasi sosial, Seha Rahayu, wartawan koranbernas.id berinteraksi dengan sebagian besar penghuni yang jumlahnya 16 orang.
Ketika jam makan siang, mereka yang kesehatan jiwanya stabil, makan bersama di satu ruangan. Ada dua penghuni perempuan yang makan saling terpisah. Seorang penghuni perempuan makan harus disuapi oleh Supriyatin, petugas rumah singgah yang didirikan dan dikelola Pemkab Kebumen.
Seha Rahayu mengatakan, rumah singgah ini melayani eks psikotik tanpa memungut biaya perawatan, namun standar pelayanan minimum (SPM) eks psikotik dilaksanakan.
ARTIKEL LAINNYA: Pelayanan Pemadam Kebakaran Belum Menjangkau Semua Kecamatan
Selain kebutuhan makan, minum, dua pekan sekali mereka mendapatkan pemeriksaan dokter. Selain memeriksa kesehatan jiwa penghuni, kesehatan fisik penghuni juga diperiksa.
Secara umum perilaku eks psikotik di Dosaraso tampak stabil. Tidak ada perilaku kekerasan atau histeria. Mereka bersosialisasi dengan normal, meskipun jarang terlihat obrolan di antara mereka.
Seha mengungkapkan, lama pelayanan di Dosaraso rata-rata tiga bulan. Mereka yang sudah stabil kesehatan jiwanya bisa dikirim ke sebuah panti di Cilacap untuk mendapatkan pelatihan kriya. Bisa juga dikembalikan kepada keluarganya.
Perawat Dosaraso, Yogi Heru, mengungkapkan penghuni secara umum menunjukkan perilaku stabil kesehatan jiwanya. Mereka yang dinyatakan stabil kesehatan jiwanya bisa dikembalikan kepada keluarganya. "Satu dua orang yang dikembalikan kepada keluarganya, kembali lagi ke sini," kata Yogi Heru.
Siti Nuriyatun dan Seha Rahayu mengatakan, edukasi kepada keluarga penghuni diberikan kepada keluarga terdekat mereka.
ARTIKEL LAINNYA: Polisi Akan Menegakkan Hukum Kasus Perundungan di Sekolah
Edukasi diperlukan agar keluarga eks psikotik bisa memperlakukan mereka dengan tepat, sehingga kesehatan jiwa mereka bisa stabil. Kekeliruan memperlakukan mereka bisa memperburuk kesehatan jiwa mereka.
Hal itu dinyatakan benar oleh dr Agus Sapariyanto MSc, dokter yang setiap dua pekan memeriksa kesehatan penghuni rumah singgah Dosaraso.
"Obat psikotik juga rutin diberikan," tambahnya. Mereka bukan ketergantungan obat psikotik. Obat psikotik, rutin diberikan.
Agus Sapariyanto berpesan kepada keluarga eks psikotik, agar menciptakan suasana nyaman di lingkungan terdekat eks psikotik. Hindari perilaku keluarga atau orang terdekat yang menyebabkan mereka tidak merasakan nyaman.
Pemberian obat psikotik dengan dosis berdasarkan kestabilan kesehatan jiwa dan lingkungan nyaman, menjadikan eks psikotik stabil kesehatan jiwanya. (*)