Doa Bersama di Persawahan, Warga Krecek Delanggu Mensyukuri Hasil Panen

Beberapa petani mengakui, panen saat ini lebih baik hasilnya.

Doa Bersama di Persawahan, Warga Krecek Delanggu Mensyukuri Hasil Panen
Camat, Forkompimcam, Kepala Desa, Koordinator PPL dan tokoh masyarakat serta petani pada acara doa bersama di Desa Krecek Delanggu, Selasa (10/10/2023). (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Desa Krecek Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten dikenal sebagai salah satu kawasan sentra pertanian. Wilayahnya yang subur dan didukung irigasi yang bagus, menjadikan petani di desa ini bisa menanam padi tiga kali setahun.

Dukungan pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat menjadikan petani di desa ini tetap semangat menjalankan aktivitasnya. Meski rata-rata petani di Desa Krecek sebagai petani penggarap namun kali ini mereka bersyukur atas hasil panenan yang peroleh.

Sebagai ucapan syukur atas hasil panen kali ini, Pemerintah Desa Krecek bersama petani dan warga menyelenggarakan acara doa bersama, Selasa (10/10/2023).

Acara yang berlangsung di jalan di kawasan persawahan juga dihadiri Camat Delanggu Jaka Suparja, Kapolsek dan Danramil Delanggu, Koordinasi PPL Delanggu, Kepala Desa Krecek beserta perangkat serta tokoh masyarakat.

Kepala Desa Krecek, Kukuh Harsana, mengatakan acara tersebut diselenggarakan sebagai wujud ucapan syukur atas panenan yang berhasil. Diharapkan keberhasilan ini bisa dirasakan hingga tahun depan.

ARTIKEL LAINNYA: Pedagang Pasar Gedhe Klaten Terancam Kehilangan Tempat Berjualan

"Alhamdulillah, puji syukur, panenan bagus. Kita bersilaturahmi dan berdoa bersama semoga semuanya berjalan lancar dan sehat selalu," katanya.

Kukuh juga mengapresiasi kekompakan warga dalam kegiatan gotong-royong sangat tinggi. Itu dibuktikan dengan menghadiri acara tersebut. Selain itu, gotong-royong normalisasi saluran sebagai upaya menangani hama tikus juga sangat bagus.

Karenanya, tidaklah mengherankan jika saluran di pinggir jalan kampung maupun di areal persawahan dan pinggir jalan lingkar Delanggu tampak bersih.

Senada diungkapkan Camat Delanggu, Jaka Suparja. "Alhamdulillah, panenan kita Insya Allah baik dan harga juga luar biasa," ujarnya singkat.

Koordinator PPL Delanggu, Sunarto mengatakan hasil panen yang baik tidak terlepas dari kerja sama semua pihak yang terjalin baik di Desa Krecek.

ARTIKEL LAINNYA: Cegah Mulai dari Hulu, Jangan Sampai Stunting Menggoda Anak Cucu

Untuk Penanganan hama tikus kata dia, saat ini sudah dibangun sejumlah rumah burung hantu (rubuha) di tengah sawah.

"Satu rubuha untuk satu hektar lahan. Tapi di Krecek justru ditangani secara alami dengan menggalakkan rubuha. Sebagai contoh di desa lain misalnya ada hama tikus, tapi di Krecek aman," kata Sunarto.

Beberapa petani mengakui, panen saat ini lebih baik hasilnya. Satu patok dengan luas lahan 2.700 meter persegi bisa ditebas dengan harga sekitar Rp 11 juta hingga Rp 13 juta.

"Alhamdulillah, satu patok di tebas rata-rata Rp 11 juta hingga Rp 13 juta," jelas Suko Prihadi, petani yang tinggal di Dukuh Krecek RT 2/RW 1 Desa Krecek. (*)