Dampak El Nino, Bupati Klaten Instruksikan Pemdes Aktifkan Lumbung Pangan
Cuaca ekstrem menyebabkan kebutuhan pangan kita perlahan naik harganya.
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Bupati Klaten Sri Mulyani menginstruksikan seluruh pemerintah desa (pemdes) di wilayahnya untuk mengaktifkan kembali lumbung pangan di desa masing-masing.
Instruksi itu disampaikan sebagai langkah antisipasi dampak El Nino yang berpotensi menyebabkan inflasi bahan pangan karena kurangnya hasil panen, terutama padi.
"Cuaca ekstrem menyebabkan kebutuhan pangan kita perlahan naik harganya. Mulai dari pangan beras di pasaran. Bahkan ada jenis beras yang dikategorikan medium harganya sudah tembus hingga Rp 16 ribu per kilogram. Dampaknya perlu diwaspadai," kata bupati pada acara sambang warga di Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper Klaten, Selasa (10/10/2023).
Lumbung pangan, kata bupati, digunakan sebagai kontrol harga bahan pangan sehingga tidak membebani masyarakat. Lumbung dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bahan pangan, terutama beras bagi masyarakat dan dikeluarkan sesuai kebutuhan.
Sambang warga Bupati Klaten Sri Mulyani. (masal gurusinga/koranbernas.id)
"Kita minta pemerintah desa juga mengimbau petani di daerahnya untuk tidak menjual habis hasil panennya saat ini karena harga gabahnya tinggi. Tapi sebaiknya ada yang disimpan untuk kebutuhan pangan selanjutnya," ujarnya.
Lumbung pangan sudah pernah digulirkan semasa pandemi Covid-19 dan terbukti sukses membantu mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ini sebagai langkah antisipasi jika kemarau terjadi hingga Desember nanti, tentu akan terjadi kelangkaan," kata bupati. (*)