Polisi Akan Menegakkan Hukum Kasus Perundungan di Sekolah
Nanang W Hartono 
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Polres Kebumen akan menegakan hukum peristiwa bullying (perundungan) yang terjadi di sekolah. Penegakan hukum berjalan, jika fakta hukum ada unsur pidananya.
Hal itu dikemukakan Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin, ketika menjadi pembina upacara di SMAN 1 Kebumen, Senin (10/10/2023). Kegiatan Goes to School merupakan bagian dari upaya Polres Kebumen mencegah perundungan di sekolah. Secara bersamaan diselenggarakan di 30 sekolah lainnya, dengan pembina upacara, pejabat utama Polres Kebumen dan kapolsek.
Kasus perundungan harus diputus, hingga ke akarnya, agar tidak semakin bertumbuh dan menjadi kebiasaan di tengah masyarakat.
Burhanuddin mengungkapkan keprihatinnya terkait kasus bullying yang viral belakangan ini.
Ia pun berharap tidak ada perundungan di SMA Negeri 1 Kebumen.
“Saya yakin di SMA ini tidak ada (bullying). Janji ya, tidak ada Bullying di SMA 1 Kebumen. Semua wajib peka karena ini menjadi tanggung jawab bersama agar perilaku bullying tidak terjadi di lingkungan pendidikan,” kata Burhanuddin.
Tindakan bullying sangat mengganggu para korban. Karena selain mendapatkan kekerasan fisik, para korban juga mendapatkan kekerasan psikis yang dapat merusak mental.
Burhanuddin menegaskan, polisi tidak segan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku bullying jika tindakannya memenuhi unsur Undang-Undang Pidana.
“Tak ada lagi jagoan-jagoan. Karena tidak ada pialanya juga. Pelajar tugasnya belajar. Kita tunjukkan, kita mampu meraih cita-cita dengan usaha kita saat ini,” ujar Burhanuddin.
Kepada guru agar juga ikut mengawasi murid - muridnya, agar tak kecolongan perbuatan bullying di sekolahnya.
Burhanuddin berpesan agar tidak ada pelanggaran hukum lalu - lintas di SMA Negeri 1 Kebumen.
“Murid yang belum memiliki SIM agar tidak mengendarai sepeda motor,” kata Burhanuddin.
Kegiatan Goes to School Polres Kebumen di SMAN 1 Kebumen. (istimewa)
