UMKM dan Musisi Underground Berkolaborasi Menyelamatkan Lingkungan

Kami tahu bahwa Jogja ini belum selamanya aman dari isu-isu lingkungan.

UMKM dan Musisi Underground Berkolaborasi Menyelamatkan Lingkungan
Para pelaku UMKM mengikuti kegiatan silaturahmi dan diskusi tentang produk UMKM dan lingkungan di Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebuah konsorsium lembaga swadaya masyarakat (LSM), pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan musisi underground menggelar berbagai kegiatan untuk menyelamatkan lingkungan di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara yang telah dilakukan sejak Oktober 2023.

Salah satunya adalah melakukan advokasi dan penanaman pohon di sekitar sungai. Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon liar dan tidak melakukan penambangan pasir ilegal.

Tujuan kegiatan itu untuk membangun perspektif yang sama antara bisnis dan lingkungan, serta berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain yang peduli dengan lingkungan, baik di tingkat lokal maupun nasional.

"Kami ingin agar UMKM juga memperhatikan bagaimana lingkungan tetap dijaga dan lestari. Kami tahu bahwa Jogja ini belum selamanya aman dari isu-isu lingkungan yang bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ujar Fajar Surya Pratomo, founder Yayasan Tirta Alam Bumi Bertuah Pekanbaru,  Senin (22/1/2024).

ARTIKEL LAINNYA: Karya-karya Koreografer Muda Tampil di Lawatari: Yogyakarta

Selain itu, mereka juga menyajikan produk-produk UMKM yang ramah lingkungan dan berkualitas.

“Kami mencantumkan ajakan untuk menanam pohon, tidak menebang pohon sembarangan dan tidak membuang sampah di sungai di setiap produk kami. Kami juga membuat produk yang tahan lama dan bisa diterima oleh pasar. Kami optimis dan percaya diri dengan apa yang kami lakukan,” ungkap Cats Man.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang isu lingkungan ke acara musik underground yang mengundang berbagai genre seperti punk, death metal dan thrash metal.

Dalam acara musik underground ini, para musisi menyuarakan pesan-pesan lingkungan melalui lirik dan lagu. Mereka mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kelestarian alam dan melawan perubahan iklim.

ARTIKEL LAINNYA: Naiya Ostaki Penyanyi Cilik yang Menginspirasi dengan Lagu Kuat Hati

Kegiatan musik underground ternyata cukup efektif untuk menyebarluaskan pesan lingkungan.

"Kami sudah mengidentifikasi bahwa sudah ratusan bahkan ribuan penggemar musik underground yang datang. Mereka juga antusias untuk ikut serta dalam aksi-aksi lingkungan yang kami lakukan," ungkap Fajar.

Selain kegiatan aksi lingkungan oleh konsorsium LSM di Yogyakarta, terdapat juga kegiatan silaturahmi dan diskusi yang diselenggarakan oleh Komunitas Pegiat Ekologi, Ekonomi, Seni, dan Sosial Budaya Berkelanjutan (KAPE-ESBE) Yogyakarta bersama Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) dan Yayasan Tirta Alam Bumi Bertuah (Riau).

Kegiatan ini diikuti oleh pelaku UMKM dan petani dari Provinsi Riau, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: Konsorsium DIY Gelar Konsultasi untuk Memperkuat Ekosistem Kemitraan

Tujuannya untuk mendorong langkah-langkah kongkret meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM dan petani di tiga provinsi tersebut, sekaligus memberikan kontribusi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Dalam kegiatan silaturahmi dan diskusi, peserta membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh UMKM dan pertanian dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menurunnya kualitas dan kuantitas air, yang dapat berdampak pada produktivitas pertanian.

Untuk mengatasi tantangan ini, peserta bersepakat mengembangkan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan, serta memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah. Salah satu contoh teknologi yang ramah lingkungan adalah sistem irigasi tetes yang dapat menghemat penggunaan air.

Selain itu, para peserta juga bersepakat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Mereka berharap bahwa dengan berkolaborasi dan bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. (*)