Konsorsium DIY Gelar Konsultasi untuk Memperkuat Ekosistem Kemitraan

Program ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Konsorsium DIY Gelar Konsultasi untuk Memperkuat Ekosistem Kemitraan
Tim konsorsium DIY dari tiga kampus berfoto bersama seusai FGD dan konsultasi panel expert di AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Tim konsorsium Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terdiri dari tiga kampus yaitu Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKN Senbud), mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan konsultasi panel expert, Kamis (18/1/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Ekosistem Kemitraan berbasis Potensi Daerah yang bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul khususnya vokasi dan pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.

Acara yang berlangsung di Ruang VIP AKN Senbud Yogyakarta itu dibuka oleh Direktur AKN Senbud Yogyakarta, Dr Supadma M Hum yang menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat DIY.

"Saya berharap program ini dapat menjadi wadah untuk membangun sinergi antara kampus, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah DIY, khususnya di bidang seni dan budaya," kata Supadma.

Ketua Tim Konsorsium Ekosistem Kemitraan, Dr Wiryanta MT yang juga Wakil Dekan Penelitian dan Pengabdian Sekolah Vokasi UGM menjelaskan program tersebut merupakan salah satu dari 20 program serupa yang sedang diimplementasikan di berbagai wilayah di Indonesia.

ARTIKEL LAINNYA: Pembelajaran Khas Kejogjaan untuk Menjadikan DIY Terkemuka di Asia Tenggara

"Program ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan Mitra Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI)," kata dia.

"Kami berkolaborasi dengan tim pakar dari Mitra DUDI untuk menyusun workforce planning dan innovation planning di DIY dengan menggunakan pendekatan foresight," tamhah Dr Wiryanta.

Dalam FGD dan konsultasi panel expert ini, tim konsorsium DIY menghadirkan narasumber dari berbagai instansi terkait dan juga perwakilan dari Nalar Institute selaku pakar metodologi. Sesi ini dipimpin oleh Dr Anggi Rahajeng SE M Ec, dosen Sekolah Vokasi UGM selaku moderator.

FGD dan konsultasi panel expert ini bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil FGD pertama yang dilaksanakan November 2023 terkait pemetaan events-trends dan drivers yang diprediksi akan terjadi dan mampu menjadi pengungkit utama maupun berpengaruh terhadap perkembangan situasi ketenagakerjaan dan inovasi di masa depan khususnya vokasi di DIY.

Selain itu, dalam FGD ini juga dibahas isu dan kebijakan yang terkait dengan penguatan ekosistem kemitraan dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi.

ARTIKEL LAINNYA: Bopkri Expo 2 Digelar Tiga Hari di Galeria Mall Yogyakarta

Dari hasil FGD ke-2 ini, drivers of change pendorong utama dalam penyusunan kerangka workforce and innovation planning di DIY telah dihasilkan dari aspek sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, kebijakan dan nilai. Hasil FGD ke-2 akan diolah lebih lanjut oleh tim konsorsium DIY.

Hasil perumusan ini akan menghasilkan analisis foresight yang dilakukan oleh Tim Konsorsium tentang penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Yogyakarta.

Kemudian mendiskusikan isu dan kebijakan tentang penguatan ekosistem kemitraan dalam rangka menghasilkan SDM yang unggul khususnya vokasi dan pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.

"Selanjutnya menyusun skenario untuk penguatan ekosistem kemitraan untuk menyusun workforce planning dan innovation planning di DIY," tandasnya.

Salah seorang tim pakar dari Mitras DUDI, Dr Dewi Yanti Liliana S Kom M Kom mengapresiasi kerja sama antara tiga kampus yang tergabung dalam tim konsorsium DIY.

"Saya berharap kolaborasi ini dapat membuka sekat-sekat antar kampus dan menciptakan sinergi yang kuat untuk menghasilkan SDM dan inovasi yang berkualitas di DIY. Tim konsorsium DIY termasuk salah satu tim yang telah berprogress dengan baik dalam program ini," kata Dewi. (*)