Puthut EA dan Hanung Bramantyo Bawa Novel Best Seller ke Layar Lebar

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu bukan hanya sekadar film drama percintaan biasa.

Puthut EA dan Hanung Bramantyo Bawa Novel Best Seller ke Layar Lebar
Syukuran dan cast reveal Film "Cinta Tak Pernah Tepat Waktu," Jumat (1/12/2023) di Akademi Bahagia EA, Sleman. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya terbaru sutradara Hanung Bramantyo siap menyapa penonton di Tanah air. Film ini merupakan adaptasi yang menggetarkan dari novel best seller Karya Puthut EA.

Film ini tidak hanya menjanjikan hiburan, tetapi juga membawa pengalaman mendalam dengan memetakan perjalanan emosional karakter utama, "Aku."

Hanung Bramantyo yang telah mendapatkan pengakuan melalui penghargaan sebagai Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia, kembali menunjukkan kepiawaiannya dengan membawa ke layar lebar kisah yang telah mencuri perhatian pembaca.

Film ini diharapkan menjadi magnet utama di industri film Indonesia, menggandeng K Studio Nusantara dan Seven Skies Motion.

Diperankan oleh Refal Hady, karakter Daku membawa penonton dalam perjalanan emosional yang penuh konflik dan keputusan sulit.

ARTIKEL LAINNYA: Hanung Bramantyo Beri Sentuhan Film Barunya

Dia berhasil menyampaikan lapisan-lapisan kompleks dari karakter ini, membangun hubungan emosional yang kuat antara penonton dan perjalanan cinta yang dihadapi oleh Daku.

Adaptasi dari novel yang telah mencuri perhatian pembaca dengan 15 bab yang intens, film ini menangkap esensi perjalanan karakter "Aku."

"Meskipun plotnya sedikit berbeda, film ini berhasil menjaga esensi cerita dan jiwa karakter utama, menciptakan pengalaman yang memikat untuk para penontonnya," kata Hanung Bramantyo saat syukuran dan cast reveal, Jumat (1/12/2023), di Akademi Bahagia EA, Sleman.

Aspek produksi film seperti sinematografi, artistik dan suara turut membawa kehidupan pada karakter dan suasana cerita.

Atmosfer calm dan soft yang diusung oleh tim produksi menciptakan pengalaman romantis yang memikat, menambah dimensi pada kisah cinta yang penuh liku-liku.

ARTIKEL LAINNYA: Film Tira Menggabungkan Mitologi dengan Aksi

"Cinta Tak Pernah Tepat Waktu bukan hanya sekadar film drama percintaan biasa. Film ini membawa penontonnya melalui multi-konflik dalam menemukan pasangan hidup, menggambarkan realitas pilihan hidup yang mungkin tidak sesuai dengan harapan.

"Tema ini relevan dengan kehidupan sehari-hari, membuat kisah Daku mampu memotret pengalaman banyak orang," tambahnya.

Penonton dapat berharap untuk sebuah pengalaman sinematik yang mendalam dan membekas di hati.

Dari adaptasi novel best seller, Hanung Bramantyo bersama tim produksi mampu membawa kehidupan pada karakter-karakter dan memberikan pandangan yang lebih dalam pada kisah cinta yang tidak pernah tepat waktu.

Puthut EA, penulis novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu menambahkan, film yang diarahkan oleh Hanung Bramantyo ini membawa penonton melalui jalinan konflik yang kompleks dalam mencari pasangan hidup, di mana karakter utama dihadapkan pada banyak pilihan dengan waktu yang tak selalu tepat.

ARTIKEL LAINNYA: Hadiri Parade Gangsa, Sultan HB X: DIY Kekurangan Empu Gamelan

"Pilihan hidup terkadang tak sesuai dengan harapan kita. Semua tergantung pada bagaimana kita menyikapinya," ucapnya.

Tema yang diusung dalam Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dinilai Puthut EA sangat relevan dengan penonton Indonesia. Menurutnya, kisah tokoh utama mencerminkan pengalaman banyak orang dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya representatif bagi pemirsa.

Dia berharap film ini tidak hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga merangsang pemirsa untuk merenung tentang pilihan hidup dan cinta yang tak selalu sesuai dengan rencana.

Puthut memberikan sudut pandang filosofis yang menambah kompleksitas pada cerita, mengukuhkan bahwa Cinta Tak Pernah Tepat Waktu bukan sekadar tontonan biasa, melainkan juga refleksi mendalam mengenai perjalanan cinta dan kehidupan.

Rencananya, film ini akan dirilis di bioskop pada tahun 2024 dan harapannya Cinta Tak Pernah Tepat Waktu tidak hanya menjadi tontonan belaka tetapi juga sebuah karya yang akan dikenang oleh para pecinta film. (*)