Pembentukan Koperasi Merah Putih Perlu Disertai Analisis SWOT
Agar tidak mengalami nasib seperti banyak koperasi lain yang mati suri atau bahkan mati.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten Bantul (FMPPB), Zahrowi, mengatakan program pemerintah pembentukan Koperasi Merah Putih harus benar-benar dipersiapkan secara matang. Agar nantinya bisa berjalan sesuai harapan.
Di antaranya adalah penyiapan SDM pengelola, perlu ada pembekalan tentang perkoperasian, peningkatan kompetensi dan empiris (pengalaman). Tidak kalah penting pemerintah harus melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) agar Koperasi Merah Putih tidak mengalami nasib seperti banyak koperasi lain yang mati suri atau bahkan mati.
“Tugas pemerintah adalah melakukan analisis SWOT dari banyaknya kasus koperasi yang mati suri atau bahkan mati, nanti dilakukan kristalisasi agar menjadi bahan pertimbangan pengelolaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Zahrowi di rumahnya Plebengan Kalurahan Sidomulyo Kapanewon Bambanglipuro Kabupaten Bantul, Selasa (1/7/2025) sore.
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis ini mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terkait dengan suatu proyek atau bisnis.
Bedah Inpres
“Hal lain yang harus dilakukan oleh semua kalurahan adalah melakukan bedah terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang mengatur tentang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Zahrowi yang juga Dewan Pengawas Kopdes Merah Putih Sidomulyo tersebut.
Inpres ditandatangani 27 Maret 2025 untuk mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Dengan membedah Inpres tersebut maka semua pihak paham maksud dari pembentukan koperasi dan satu visi-misi mewujudkannya.
Menurut dia, tujuan Koperasi Merah Putih adalah memperkuat perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong.
Selain itu, juga menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengurangi ketergantungan pihak luar. Kemudian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kemandirian ekonomi desa dan mewujudkan swasembada pangan.
Layanan penting
Koperasi Merah Putih dapat menyediakan berbagai layanan penting bagi masyarakat desa seperti sembako murah, klinik desa, simpan pinjam, cold storage dan logistik desa.
Secara keseluruhan, Koperasi Merah Putih bertujuan menjadi motor penggerak ekonomi desa yang kuat, mandiri dan sejahtera, serta menjadi bagian penting dari upaya pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Jadi saya memiliki harapan agar dimatangkan persiapan terkait Kopdes Merah Putih ini,” katanya.
Dinas terkait agar menerbitkan semacam “buku pintar” yang menjadi pedoman bagi semua Kalurahan di Bantul terkait pembentukan Kopdes Merah Putih dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Buku itu juga berisi petunjuk teknis. Sebab selama dirinya ikut rapat Kopdes Merah Putih belum pernah mendapatkan buku panduan tersebut. (*)