Film Tira Menggabungkan Mitologi dengan Aksi
Naga Indonesia merupakan bagian dari mitologi dan dongeng yang sangat lokal.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Film Tira, salah satu jagoan dari Jagat Sinema Bumilangit, akan segera tayang secara eksklusif di Disney+ pada 16 Desember 2023. Film ini mengisahkan petualangan Suci (Chelsea Islan), seorang mahasiswi yang berusaha sekuat tenaga membagi waktu antara menjadi stuntwoman dengan kuliahnya yang nyaris terbengkalai.
Suci mengalami kejadian-kejadian pelik yang tidak masuk akal. Film ini melengkapi jagoan Jagat Sinema Bumilangit sebelumnya yaitu Gundala, Sri Asih dan Virgo. Tira diadaptasi dari komik karya Nono GM yang terbit pada 1975.
Film itu diproduseri oleh Joko Anwar, yang juga produser Jagat Sinema Bumilangit dan disutradarai oleh Zahir Omar, seorang sutradara asal Malaysia. Selain Chelsea Islan, film ini menampilkan para pemeran yang berbakat seperti Bhisma Mulia, Agnes Naomi, Karina Suwandi, Asri Welas, Jeremie Juanito, Marcell Siahaan, Egi Fedly, Sari Yok Koeswoyo dan Mathias Muchus.
Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah penggambaran naga yang muncul saat ritual sembilan naga dilakukan, naga ini kemudian mencoba merasuki Suci.
ARTIKEL LAINNYA: 100 Penyanyi Anak Siap Tampil di Konser Bintang Masa Depan
“Naga tersebut divisualisasikan dengan sangat lokal, berbeda dari naga Barat atau naga China yang sering kita lihat di film-film lain," kata kata Zahir Omar, sutradara Tira seusai pemutaran seri perdana Tira di JAFF 2023, Kamis (29/11/2023).
Naga, lanjut Zahir, sangat Indonesia dan merupakan hasil riset dari naga Jawa yang digabung dengan komodo, hewan yang masih hidup dan merupakan kerabat naga.
"Kita nggak pingin mirip naga Barat atau naga China karena naga yang masih hidup itu ada di Indonesia yaitu komodo dragon, size-nya juga gede," tambahnya.
Naga Indonesia merupakan bagian dari mitologi dan dongeng yang sangat lokal, yang menjadi ciri khas dari jagoan-jagoan Jagat Sinema Bumilangit.
ARTIKEL LAINNYA: Buku Lacak Jejak Teater Yogyakarta Diluncurkan
Joko Anwar mengatakan film Tira bukan untuk bersaing dengan film-film superhero Hollywood yang tayang akhir tahun ini.
Ini karena jagoan-jagoan Jagat Sinema Bumilangit sangat Indonesia. Mereka bercerita tentang mitologi, folklore, dongeng, mistisisme. Sangat berbeda dari film-film sains fiksi milik Holywood yang biasa bercerita tentang galaksi atau dimensi lain.
"Kita dari akar budaya sendiri, total berbeda dari awal. kita tidak mengatakan superhero tapi jagoan. Jagoan ini lebih dekat ke akar budaya kita, lebih mitologi, mistisisme jadi beda banget dengan film luar," tandasnya. (*)