Perlu Memperbanyak Foto, Saran KNGI ke Badan Pengelola Geopark Kebumen

Masih punya waktu dua bulan sebelum tim asesor dari UNESCO datang ke Kebumen.

Perlu Memperbanyak Foto, Saran KNGI ke Badan Pengelola Geopark Kebumen
Tim Validasi Komite Nasional Geopark Indonesia di Kebumen, Rabu (8/5/2024) malam. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Tim Validasi Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) memberikan masukan ke Badan Pengelola Geopark Kebumen. Saran tersebut disampaikan setelah tim itu selama tiga hari hingga Rabu (8/5/2024) melakukan kunjungan ke beberapa geosite di Geopark Kebumen.

Dewan Pakar KNGI menyambut baik upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen yang mengusulkan Geopark Kebumen masuk UGGp (UNESCO Global Geopark).

Mirawati Sujono selaku anggota Dewan Pakar KNGI usai Rapat Pleno Pembahasan Hasil Kunjungan Lapangan Pra-Validasi Geopark Kebumen, Rabu malam, di Pendopo Kabumian menyatakan secara umum tim melihat kesiapan Pemkab Kebumen dan badan pengelola menyambut UGGp sudah sesuai dengan perencanaan.

Ada beberapa masukan dan perbaikan yang perlu dibenahi. Misalnya, masih kurang foto dan keterangan berbahasa Indonesia dan Inggris pada setiap geosite. Kurang peta jalan, dan papan petunjuk maupun lambang geopark. Kebersihan tempat wisata juga perlu diperhatikan.

“Tempat-tempat wisata itu masih jarang foto-foto, harusnya diperbanyak foto. Di penangkaran penyu, Benteng Van Der Wijck, Menganti perlu diperbanyak foto, untuk menjelaskan apa yang ada dalam wisata itu menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris," ujarnya.

ARTIKEL LAINNYA: Bupati Ajak Pegiat Literasi Promosikan Geopark Kebumen

Saran lainnya, memasukkan budaya dan kerajinan tangan asli lokasi wisata di Kebumen. Misalnya anyaman pandan dan batik. Kemudian, memperkenalkan Geopark Kebumen kepada semua tamu wisata termasuk kepada semua warga masyarakat dari perguruan tinggi hingga taman kanak-kanak.

Menurut dia, pemkab masih punya waktu dua bulan sebelum tim asesor dari UNESCO datang ke Kebumen untuk melihat apakah proposal yang diajukan sesuai dengan kondisi di lapangan. "Saya rasa waktu dua bulan itu sangat cukup untuk dilakukan pembenahan," kata Mirawati.

Anggota Dewan Pakar KNGI, Yunus Kusubrata, mengingatkan pentingnya menjaga keaslian wilayah konservasi di kawasan Geopark Kebumen.

Yunus menyontohkan, wisata Goa Jatijajar mestinya tidak perlu dimasuki patung patung dengan cerita legendanya, karena itu akan merusak keaslian dari wisata alamnya. "Kita juga menyaksikan dinding-dinding goa itu masih ada coretan-coretan, harusnya dihilangkan," kata Yunus.

Dia menyatakan, menjadi UGGp bukan tujuan akhir namun hanya perantara saja. Dengan Status UGGp diharapkan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan juga memberikan wawasan pendidikan dalam menjaga lingkungan.

ARTIKEL LAINNYA: Produk Geopark Kebumen Tampil di Trade Expo Indonesia 2023

Subandi dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) memberi catatan kurangnya pemahaman masyarakat dan perangkat desa terhadap geopark, maka perlu sosialisasi dan edukasi. Warga di sekitar geosite masih ada yang tidak paham geopark.

Yunani Kusumo dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan, di antaranya terkait penjadwalan kunjungan, peta kunjungan, siapa yang menerima, serta informasi waktu lokal di dalam roundown kunjungan harus jelas dan tertata.

Merespons masukan dan saran itu, Pelaksana Tugas Sekda Kebumen, Muhammad Arifin, berharap organisasi perangkat daerah yang membidangi dan seluruh stakeholder menindaklanjuti rekomendasi dan harus segera melaksanakannya.

"Perjalanan kita mewujudkan Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark sudah semakin dekat. Kita harus lebih fokus, lebih berkomitmen dan lebih keras lagi berupaya sekaligus lebih solid dalam bersinergi," kata Arifin. (*)