Pedagang Pasar Minggiran Minta TPS Sampah Ditutup

Pedagang Pasar Minggiran Minta TPS Sampah Ditutup

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Sejumlah pedagang Pasar Minggiran Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten, meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) setempat segera menutup tempat pembuangan sementara (TPS) sampah pasar yang ada di samping pasar.

Pedagang merasa terganggu dan tidak nyaman berjualan, akibat banyaknya tumpukan sampah yang ada disamping lapak mereka.

Tak hanya pedagang, pengunjung yang ingin belanja pun merasakan hal yang sama. Sebab lokasi TPS sampah pasar yang berdampingan dengan lapak pedagang mendatangkan bau yang tidak sedap.

“Harapan kami tempat sampah ini segera ditutup. Sebab sampah yang ada di sini sebagai besar justru dari luar, bukan sampah pedagang pasar,” kata Sri Sukemi dan Ngatini, pedagang Pasar Minggiran, Kamis (7/4/2022).

Sri Sukemi yang lebih akrab dipanggil Sri Lele karena berjualan ikan lele dan daging ayam itu menambahkan, sampah pedagang pasar yang dibuang di tempat sampah jumlahnya terbatas. Setidaknya kata dia hanya satu colt sehari. Namun kenyataannya, beberapa hari saja tidak diambil sampahnya sudah menumpuk. Paling tidak butuh lima colt untuk membersihkan sampah yang ada di TPS.

Setelah ditutup oleh petugas, kata dia, ke depannya yang pegang kunci pintu TPS sampah pasar adalah petugas kebersihan pasar. Tujuannya, agar orang luar tidak bisa membuang sampah di TPS sampah pasar.

Senada dikemukakan Ngatini, pedagang lain saat ditemui di Pasar Minggiran. Menurutnya, TPS sampah pasar perlu ditutup agar orang lain tidak bisa sembarangan membuang sampah.

“Kemarin, (Rabu, 7/4/2022) petugas sudah mengambil sampah yang menumpuk di depan TPS. Hanya yang di luar saja sudah dua mobil colt. Tapi sampah yang di dalam TPS tidak diambil. Sekarang sampah di luar sudah numpuk lagi,” ujarnya.

Kepala UPTD Pasar wilayah Pedan DKUKMP Klaten, Aris Muwardi dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya memang berencana menutup TPS sampah Pasar Minggiran. Sebab, sampah yang ada di TPS pasar sebagian besar justru datang dari luar, bukan dari pedagang pasar.

Untuk menertibkan TPS sampah pasar kata dia, dirinya juga telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten.

Pengamatan di lapangan, Kamis (7/4/2022) pagi, tumpukan sampah baik yang di dalam maupun di luar TPS sudah banyak. Padahal di sebelahnya ada beberapa pedagang yang berjualan. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan banyak pihak, seperti pedagang, pengunjung, pengguna jalan dan warga sekitar. Pasalnya, lokasi TPS sampah pasar berada di pinggir Jalan Karangdowo-Pedan dan dekat permukiman padat penduduk. (*)